BANDUNG – Gelaran Karnaval Kemerdekaan RI Pesona Parahyangan 2017, bagi Kota Bandung sebagai tuan rumah bak terima durian runtuh. Ini yang dikatakan Walikota Bandung Ridwan Kamil saat konferensi pers pra pelaksanaan karnaval akbar memeriahkan ulang tahun ke-72 kemerdekaan RI di Hotel Best Western Jl. Merdeka, Kota Bandung, Jumat (25/8/2017).
“Ini durian runtuh buat Kota Bandung, karena baru tau pada minggu lalu,” ujar Kang Emil, sapaan akrab Walikota Bandung ini sambil tersenyum. Ia mengungkapkan bahwa dipilihnya Kota Bandung menjadi tuan rumah helatan Karnaval Kemerdekaan level nasional bertajuk Pesona Parahyangan, persiapannya cukup singkat.
Tapi Kang Emil menganalogikan persiapan yang singkat itu dengan cerita legenda Sangkuriang. Dengan waktu yang singkat, namun menghasilkan karya yang besar.
“Untuk pengamanan, kita sudah siagakan sekitar 4.000 personel keamanan yang dikoordinasikan oleh TNI dan Polri. Di Bandung ini, Presiden RI akan menjadi peserta karnaval,” ungkap Emil menjelaskan kepada awak media.
Lebih jauh diungkapkan oleh Kang Emil bahwa gelaran Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan sebagai gelaran nasional akan dihadiri 2500-an peserta dari sedikitnya 13 provinsi, dan akan dihadiri perwakilan dari 20 kota dan kabupaten di Jawa Barat. “Ini menandakan semua all out,” kata Kang Emil.
Kang Emil pada kesempatan itu juga berpesan kepada warga yang datang menikmati pertunjukan karnaval agar ikut memeriahkan dengan menggunakan pakaian adat atau pakaian yang herois. Petugas yang berjaga juga diharapkan memakai ikat kepala merah putih.
Tidak ketinggalan, Kang Emil juga mengingatkan kepada warga untuk tetap menjaga kebersihan “Gelaran ini kita harapkan juga jadi gelaran zero waste event, tidak membuang sampah sembarangan,” pesan Walikota.
“Rute karnaval sudah dipilih yang paling simbolik, Gedung Sate – Taman Vanda – Alun alun. Dan di Alun-alun kita akan lanjut car free night,” terang Kang Emil lagi.
Yang menarik, ada domba garut yang akan ikut dibarisan peserta karnaval. Domba merupakan hewan populer di Jawa Barat yang memiliki cerita tradisi tersendiri dan model tanduknya yang mengesankan.
“Siapa yang selfie-nya paling keren/unik, akan diberi hadiah sepeda. Dan grup dengan gaya tergokil, akan diundang makan malam dengan walikota,” tantang Kang Emil.
Karnaval Pesona Parahyangan ini diharapkan menjadi benchmark, bukan hanya sekedar merayakan ulang tahun ke-72 RI, namun bisa dijadikan tradisi sebagai destinasi pariwisata. Seperti halnya Festival Karnaval Jember, Solo dan Tomohon. Dan bisa menggali potensi kreatifitas dan ekonomi. (*)