Jemaat GPIB Sejahtera Bandung Laksanakan Ibadah Malam Tahun Baru Dengan Protokol Kesehatan Ketat

oleh -
Jemaat GPIB Sejahtera Bandung Laksanakan Ibadah Malam Tahun Baru Dengan Protokol Kesehatan Ketat
Suasana ibadah malam Tahun Baru di GPIB Sejahtera, Kota Bandung, Kamis (31/12/2020).

BANDUNG, sorotindonesia.com,- Jemaat GPIB Sejahtera yang berlokasi di Jalan Malabar, Kota Bandung, melaksanakan kegiatan ibadah malam tahun baru dengan kondisi protokol kesehatan ketat, seperti tampak pada ibadah yang diselenggarakan pada pukul 17.00 WIB, Kamis (31/12/2020).

Lazimnya, malam tahun baru merupakan puncak kehadiran jemaat GPIB Sejahtera untuk beribadah, selain dari ibadah perayaan Natal. Namun karena adanya pandemi Covid-19, kini pola peribadahan selama berberapa bulan terakhir diubah. Mulai dari memanfaatkan teknologi virtual atau dalam jaringan (daring), juga membatasi jemaat yang hadir ke gedung gereja.

Jemaat sebelum memasuki gedung gereja untuk kapasitas 400 orang yang saat ini dibatasi maksimal hanya boleh diisi oleh 75 orang, wajib terlebih dahulu mencuci tangan di air mengalir menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan, setelah itu dilakukan pengecekan suhu tubuh, memakai masker/face shield, dan duduk dengan aturan jaga jarak.

“Kami jemaat yang ada di GPIB Sejahtera, Jl. Malabar, Kota Bandung, bersyukur dan berterimakasih kepada jajaran Polri dan TNI serta instansi terkait juga Linmas yang sudah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk pengamanan dan pengawasan, baik itu sejak ibadah malam Natal, sampai dengan saat ini ibadah tutup tahun 2020,” kata Pdt Ferdinand Mamangkey dihadapan wartawan usai kegiatan ibadah.

Ditambahkannya, “Pada penyelenggaraan ibadah, kami tetap memperhatikan dan menaati imbauan pemerintah untuk melakukan protokol kesehatan,” ujarnya, sambil menunjuk beberapa fasilitas cuci tangan dan alat pengecekan suhu tubuh.

“Di dalam ruang ibadah, kita lihat, ada jaga jarak kurang lebih antar kursi satu meter,” pungkas Pdt Ferdinand Mamangkey.

Jemaat yang akan beribadah di gedung gereja wajib terlebih dahulu mencuci tangan dan melalui pengecekan suhu tubuh.

Terpisah, Hendrik Saija (63), salaseorang jemaat GPIB Sejahtera Bandung yang sempat diwawancarai wartawan mengatakan bahwa protokol kesehatan yang diterapkan tidak mengurangi kekhidmatan ibadah dan sudah seharusnya jemaat mengikuti aturan protokol kesehatan yang disarankan pemerintah dalam peribadatan, meski suasananya menjadi sangat berbeda seperti di tahun sebelum adanya pandemi Covid-19.

“Menurut saya, sebagai jemaat kita harus mengikuti saran pemerintah untuk protokol kesehatan, supaya ibadah berjalan dengan baik, dan menghindari penyebaran Covid-19,” ucapnya.

Diungkapkannya lebih lanjut, “Ya, sekarang tidak ada jabat tangan dan harus jaga jarak. Jemaat yang datang untuk beribadah ke gedung gereja pun sekarang di data terlebih dahulu untuk kuota jumlah kehadiran jemaat. Selebihnya, pengurus sudah menyiapkan sarana live streaming agar jemaat lainnya bisa mengikuti ibadah secara daring di rumah,” ungkapnya.

“Kondisi adanya Covid-19 ini tentunya jadi berbeda dengan ibadah seperti biasanya saat normal, tapi tetap kita memuji Tuhan,” pungkasnya.

[st]

Comments

comments