Jaga dari Perusak Agama dan Negara, Ansor Semarang Instruksikan Kader Perkuat Semua Lini

oleh -
GP Ansor dan Satkorcab Banser Kota Semarang berfoto bersama dengan Pengasuh Pesantren Raudlatul Qur'an Kauman, KH Chamad Makshum Turmudzi, AH saat Haflah Khatmil Qur'an. (dok)

SEMARANG – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang menginstruksikan semua kader Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk memperkuat semua lini dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari paham yang merusak agama dan keutuhan negara.

“Kita harus mampu berada di setiap sendi kehidupan masyarakat, semua kader wajib menjaga NKRI ini dari paham yang menyimpang,” kata Ketua GP Ansor Kota Semarang, Abdur Rahman kepada sejumlah awak media, Rabu (8/6/2022) siang.

Abdur Rahman melanjutkan, Ansor dan Banser harus bisa menjaga masyarakat agar terhindar dari paham takfiri (suka mengkafir dan sesatkan yang berbeda) Wahabi dan paham yang merusak nasionalisme, “Ini tugas utama kader Ansor maupun Banser yang kental dengan kesantriannya,” tegasnya.

Selain itu, sambungnya, kader Ansor dam Banser juga harus bisa mewarani dalam berbagai dunia profesi, “Yang profesinya sebagai pegawai, dokter, pengusaha dan sebagainya bisa mengajak rekan kerjanya untuk ikut ngaji di kiai yang jelas ahlussunnah wal jamaah,” urainya.

Bahkan, masih kata Abdur Rahman, kader Ansor juga harus ada yang jadi polisi, tentara, dan politisi yang baik dan layak menjadi teladan, “Berada di berbagai profesi ini penting untuk menyebarkan Islam ahlussunnah wal jamaah. Kader Ansor Banser harus bisa menjadi cermin yang baik dalam etika bernegara, dan etika berpolitik,” tandasnya.

Mantan ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Semarang ini menilai kaderisasi Ansor dan Banser yang semakin banyak peminat membutuhkan distribusi yang tepat agar menjadi generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, bermanfaat dan unggul di berbagai profesi.

“Tiap tahun kita ada pendidikan kaderisasi, ini bukan sekedar mencari massa dalam jumlah banyak, tapi kita harus berfikir, kita kelola bagaimana kader kita (Ansor-Banser) sukses dalam karier profesional,” urainya.

“Sudah saatnya kita menata diri agar nanti saatnya berkiprah dalam Nahdlatul Ulama, gerakan organisasi yang didirikan Mbah Hasyim Asy’ari juga semakin baik,” tandasnya.

Oleh karena itu, aktivis yang berlatar belakang santri Pesantren Al-Itqoon Bugen, Tlogosari Wetan, Pedurungan ini melanjutkan, salah satu program Ansor adalah melakukan seleksi kader yang berminat dan jelas memiliki potensi untuk menjadi abdi negara yang melindungi, mengayomi, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Kita kemarin sudah adakan seleksi siapa yang minat dan kira-kira sesuai kriteria untuk menjadi tentara dan polisi. Ini kita data dan persiapkan dengan baik, selanjutnya kita arahkan untuk mengikuti proses sesuai prosedur yang berlaku, apalagi sekarang ini ada jalir khusus santri, Ansor-Banser banyak yang santri dan punya potensi, ini harus kita kelola dan maksimalkan,” pungkasnya. (rq)

Comments

comments