Ini Kata Para Srikandi Kepala Desa Dari Kabupaten Banggai Usai Studi Banding Ke Cibiru Wetan Kabupaten Bandung, Siap Kembangkan BUMDes

oleh -
Ini Kata Para Srikandi Kepala Desa Dari Kabupaten Banggai Usai Kunker Ke Cibiru Wetan Kabupaten Bandung
Keterangan foto (ki-ka) : Rahmawati Hamzah (Kepala Desa Balanga Kecamatan Bunta), Marwati Hi. Harun (Kepala Desa Louk Kecamatan Luwuk Timur), dan Senimin Kumape (Kepala Desa Dondo Soboli Kecamatan Bunta), pada kegiatan studi banding di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (15/11/2021). [Foto: Istimewa]

BANDUNG – Sejumlah aparatur desa dan BPD yang tergabung dalam Forum Desa Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu melaksanakan kunjungan kerja studi banding ke Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, dalam rangka Peningkatan Kemampuan, Pengetahuan dan Wawasan Pengelolaan Pemerintahan Desa.

Pada kunjungan ini, rombongan yang dipimpin oleh Camat Batui Selatan, I Made Berata, berkesempatan menerima paparan langsung dari Kepala Desa Cibiru Wetan, Hadian Supriatna terkait dengan sistem dan inovasi pengelolaan pemerintahan desa, termasuk diantaranya adalah pengelolaan BUMDes dan pengembangan teknologi informasi.

Pemerintah Desa Cibiru Wetan ini sendiri selama dua tahun terakhir telah menerima beragam penghargaan baik dari tingkat Provinsi Jawa Barat maupun di tingkat nasional, diantaranya Apresiasi Desa 2021 Keterbukaan Informasi Publik.

Kunjungan kerja studi banding ke Desa Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung ini, mendapat sambutan positif dari para srikandi kepala desa dari Forum Desa Kabupaten Banggai sebagai bagian pejuang ujung tombak pembangunan nasional, yang sempat ditemui oleh sorotindonesia.com.

“Kami merasa bersyukur dan berterimakasih kepada Bupati Kabupaten Banggai, Bapak H. Amirudin Tamoreka, yang telah mendorong dan merekomendasikan kami melalui kegiatan peningkatan kapasitas kepala desa, amat terlebih program BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dengan melihat desa di Kabupaten Bandung yang telah berjalan baik. Ini menambah pengetahuan dan wawasan kami untuk bisa berinovasi,” kata Senimin Kumape, Kepala Desa Dondo Somboli, Kecamatan Bunta, (16/11/2021).

“Puji Tuhan, Alhamdulillah, kami kemarin sudah belajar dan mendapatkan ilmu, diantaranya proses membangun BUMDes dan mengatasi kendala yang dihadapi. Kami akan mengadopsi cara pengelolaan BUMDes di Desa Cibiru Wetan ini dan akan kami coba implementasikan,” tambahnya.

Dituturkan oleh Senimin yang mengikutsertakan stafnya Raymond Mapaliey pada studi banding ini, ada dua hal penting lainnya yang akan diterapkan dari hasil kunjungannya ke Desa Cibiru Wetan, selain pengembangan BUMDes antara lain juga pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup serta KWT (Kelompok Wanita Tani).

“Hal penting lainnya yang bisa kami ambil dan sesuai dengan kondisi di Desa Dondo Somboli, yakni tentang pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup, juga tentang KWT (Kelompok Wanita Tani). Desa kami pada tahun 2019 sudah menekan angka stunting dan gizi buruk dengan program monsuani tano atau menanami halaman dengan sayuran atau dapur hidup,” tutur Senimin Kumape.

“KWT PKK saya rasa sinkron dengan program Bupati Banggai, yang mana bapak bupati akan menyalurkan Rp1 juta per pekarangan untuk diolah,” pungkasnya.

Kesempatan yang sama, Marwati Hi. Harun, Kepala Desa Louk Kecamatan Luwuk Timur, menyebutkan bahwa wilayahnya merupakan daerah pesisir pantai dengan potensi peningkatan perekonomian di bidang usaha perikanan laut dan destinasi wisata pantai.

“Wilayah saya adalah pesisir pantai, kemarin kita berdiskusi dengan Kepala Desa Cibiru Wetan untuk pengembangan di desa kami. BUMDes Cibiru Wetan lebih maju, kita adopsi, tinggal nanti kita lihat bagaimana implementasinya di Desa Louk. Pak Bupati Banggai punya keinginan memberikan satu desa Rp500 juta (untuk BUMDes), mungkin secara bertahap dan melihat dari segi desa mana yang berkembang, juga Rp1 juta satu pekarangan” ujarnya.

Menariknya, lanjut Marwati, adalah pengembangan dan pengelolaan sistem pendataan digital di Pemerintah Desa Cibiru Wetan. “Itu saya sangat tertarik, jaringan internet juga insya Allah di desa kami lancar,” kata Marwati.

Senada dengan itu, Rahmawati Hamzah, Kepala Desa Balanga Kecamatan Bunta, menyikapi hasil kunjungan studi banding ke Desa Cibiru Wetan dengan menyoroti pengembangan sistem digital untuk pengelolaan pemerintahan desa dan BUMDes.

“Seperti aplikasi Simpel Desa akan kami coba disana. Tentunya kami akan lebih meningkatkan lagi kualitas SDM agar desa kami lebih maju dan mandiri. Ini juga ditunjang warga yang sudah mengenal dunia digital lewat gadget yang sudah memasyarakat,” kata Rahmawati.

Tawaran kerjasama untuk membangun aplikasi pemasaran produk BUMDes dari Kepala Desa Cibiru Wetan juga disambut baik oleh ketiga kepala desa dari Kabupaten Banggai ini.

“Ya, tentu jika bisa terintegrasi jaringannya, kami siap bekerjasama untuk mengembangkan pemasarannya. Dari desa kami di Desa Louk kan memiliki potensi produk perikanan,” sambut Marwati.

Kesempatan sebelumnya, Kepala Desa Cibiru Wetan, Hadian Supriatna mengaku senang dengan kegiatan kunjungan studi banding yang dilaksanakan oleh Forum Desa Kabupaten Banggai.

“Kami berterimakasih atas kepercayaan Pemerintah Kabupaten Banggai memilih Desa Cibiru Wetan sebagai lokus untuk kegiatan studi banding, memfokuskan sharing implementasi penyelenggaraan pemerintah desa dan manajemen BUMDes,” ucap Hadian.

Ditambahkan oleh Hadian lebih lanjut, “Kami berharap dari kegiatan ini bisa terjalin kerjasama lainnya, baik itu kerjasama usaha, seperti tukar menukar produk-produk yang ada disana dengan produk-produk yang ada disini. Intinya, kami sangat menyambut baik dan berterimakasih dengan adanya kegiatan ini,” tambahnya.

Salasatu program prioritas dari Bupati Kabupaten Banggai, H. Amirudin, adalah mengembangkan potensi perekonomian desa dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp500 juta satu desa untuk BUMDes yang dituangkan dalam Perbup No. 43 tahun 2021.

[st]

Comments

comments