Ini Hasil Quick Count Pilpres 2019 Versi SMRC Di Jawa Barat

oleh -

BANDUNG,- sorotindonesia.com,- Quick count (hitung cepat) dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) untuk Pilpres 2019 di Jawa Barat telah mencapai hasil 99,51 persen sampai dengan pukul 22.35 Wib yang dipublish secara live di laman tirto.id, Rabu (17/4/2019).

Hasil quick count SMRC tersebut menunjukkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi di Jawa Barat unggul sebesar 60,02 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 01 Jokowi – KH Ma’ruf Amin memperoleh 39,98 persen suara.

Hasil hitung cepat versi Saiful Mujani kali ini menunjukkan rentang yang tidak terlalu jauh dari hasil Pilpres pada tahun 2014 lalu. Kala itu Jokowi – Jusuf Kalla di Jawa Barat meraup suara sebanyak 40,22 persen, sedangkan pasangan Prabowo – Hatta Rajasa meraih 59,78 persen suara.

Baca Juga:  Rekapitulasi Hasil Hitung Sementara KPU, RINDU Unggul Di Pilgub Jabar
KPU Publikasikan Rekapitulasi Penghitungan Suara Di Situng

Rekapitulasi hasil perhitungan suara riil (real count) resmi KPU, dilakukan secara manual dan berjenjang disertai berita acara, namun sebagai kontrol masyarakat, ada dalam Situng (Sistem Informasi Penghitungan Suara) yang dipublikasikan juga oleh KPU di laman kpu.go.id.

Hal tersebut dijelaskan oleh komisioner KPU Jabar, Nina Yuningsih, kepada sorotindonesia.com melalui telepon selulernya, Rabu (17/4/2019) sore.

“Kita tidak menyediakan hasil quick count, tapi Situng sebagai informasi awal. Meski hasilnya akan berbeda dengan quick count,” kata Nina yang sedang melaksanakan tugas di Kabupaten Sumedang.

“Saat ini proses perhitungan masih berjalan, pilpres dan dilanjut ke penghitungan suara DPR, DPRD, DPD,” jelasnya.

Baca Juga:  Dedy Mizwar dan Dedi Mulyadi Resmi Mendaftar ke KPU Jabar

Ditanya terkait kondisi proses pemungutan suara di Jawa Barat, dikatakan oleh Nina, “Prosesnya sejauh ini yang saya temui belum ada laporan terkait dengan kejadian khusus, proses pemungutan berlangsung aman,” ujarnya.

Namun diakui oleh Nina, ditemukan beberapa laporan adanya surat suara yang kurang untuk pemilih tambahan. “Pemilih tambahan (DPTb) di Sumedang yang tidak terlayani di TPS seperti di daerah Jatinangor, akhirnya mencoblos ke Sumedang, meski jauh tapi mereka tetap datang,” kata Nina.

“Jumlahnya sekitar 2.000, umumnya mahasiswa,” tambah Nina yang setelah monitoring di Kabupaten Sumedang lanjut ke Kabupaten Majalengka.[St]

Comments

comments