Indonesia sebagai destinasi favorit wisata halal dunia, ini bukan isapan jempol sebab total market share wisata halal dunia mencapai US$ 200 miliar tahun lalu (belum termasuk fesyen, food, dan industri jasa keuangan perbankan dan asuransi), sementara kemampuan Indonesia dalam merebut pasar tersebut baru sekitar 1,2% masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga Malaysia dan Thailand yang masing-masing memperoleh 25% dan 24% devisa halal dunia.
Jakarta— Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dadang Rizki Ratman mengatakan,tiga awards yang diperoleh Indonesia pada World Halal Travel Awards di Uni Emirat Arab pada Oktober 2015 yang lalu membuktikan bahwa Indonesia merupakan destinasi favorit wisata halal berkelas dunia. “Penghargaan ini juga semakin memantapkan tekad Indonesia menjadikan wisata halal sebagai produk unggulan pariwisata Indonesia,” kata Dadang Rizki Ratman dalam diskusi bertajuk “Menjadikan Indonesia Sebagai Destinasi Favorit Wisata Halal “ dengan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Forwarpar) yang berlangsung di Sofyan Betawai Hotel Jakarta, Rabu (28/6).
Menurut siaran pers Kementerian Pariwisata, Tiga penghargaan tersebut adalah Lombok, Indonesia sebagai The World’s Best Halal Tourism Destination, Lombok, Indonesia sebagai The World’s Best Halal Honeymoon Destination, dan Sofyan Hotel sebagai The World’s Best Family Friendly Hotel.
Dadang Rizki Ratman menjelaskan, untuk mempertahankan award bergengsi tersebut Indonesia akan kembali berpartisipasi dalam World Halal Travel Awards 2016 mendatang. Untuk ini sebagai persiapan di antaranya dengan menyelenggarakan Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional 2016 yang akan berlangsung 13 Juni hingga 7 Agustus 2016. “Penyelenggaraan Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional 2016 ini merupakan program kerja Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal. Dalam kompetisi ini ada 14 kategori yang akan diberikan penghargaan,” kata Dadang Rizki Ratman.
Dadang Rizki Ratman menjelaskan lebih jauh halal tourism yang menjadi bagian darilivestyle masyarakat dunia mempunyai pasar yang besar, berkembang sangat pesat, dan menjadi trend bisnis global. Tahun lalu total market share wisata halal dunia mencapai US$ 200 miliar (belum termasuk fesyen, food, dan industri jasa keuangan perbankan dan asuransi), sementara kemampuan Indonesia dalam merebut pasar tersebut baru sekitar 1,2% masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga Malaysia dan Thailand yang masing-masing memperoleh 25% dan 24% devisa halal dunia.
Indonesia, seperti di katakan Menteri Pariwisata Arief Yahya, mempunyai peluang besar untuk merebut pasar wisata halal dunia. Untuk ini Kemenpar mentargetkan 5 juta kedatangkan wisman muslim atau naik dua kali lipat dibangsingkan target tahun 2016 ini sebesar 2,5 juta wisman muslim. Selain itu upaya menaikkan daya saing wisata halal Indonesia di tingkat global. Menurut data Global Muslim Travel Index (GMTI) posisi wisata halal Indonesia berada di ranking 4, ditargetkan akan menjadi ranking satu pada 2019.

Anugerah Pariwisata Halal
Dalam penyelenggaraan kompetisi pariwisata halal tingkat nasional 2016, pihak penyelenggara akan memberikan “AnugerahPariwisata Halal” yang terbagi dalam 14 kategori yakni; KategoriPenerbangan Ramah Wisatawan MuslimTerbaik; Kategori Airport Ramah Wisatawan MuslimTerbaik; Kategori Hotel Keluarga Ramah Wisatawan MuslimTerbaik; Kategori Hotel Luxurious Ramah Wisatawan MuslimTerbaik Kategori Apartemen Ramah Wisatawan MuslimTerbaik; Kategori Resort Pantai Ramah Wisatawan MuslimTerbaik; Kategori Biro PerjalananWisataHalal Terbaik; Kategori Website Travel Ramah Wisatawan MuslimTerbaik; Kategori Perusahaan KapalPesiar Ramah Wisatawan MuslimTerbaik; KategoriDestinasiBulanMadu Ramah Wisatawan MuslimTerbaik; Kategori Operator Haji dan UmrohTerbaik; Kategori DestinasiWisata Halal Terbaik Kategori Destinasi Kuliner Halal Terbaik; dan Kategori Destinasi Budaya Ramah Wisatawan Muslim. (bhq)