BANDUNG, sorotindonesia.com – Sekertaris Umum Perhapi (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia), Resvani, menghadiri undangan pembukaan kegiatan Mubes V IKA Tambang Unisba yang dilaksanakan di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung (26/8/2023).
Kegiatan yang diikuti secara hybrid oleh alumni serta jajaran civitas akademika Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung (Unisba) yang mengusung tema Peran Alumni Dalam Meningkatkan Iklim Akademis Dan Pengembanngan Profesi Pertambangan Di Prodi Teknik Pertambangan, dibuka oleh Rektor Unisba Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH., yang diwakili oleh Wakil Dekan Fakultas Teknik Unisba Ir. Yuliadi, S.T., M.T., IPM.
Pada kesempatan sambutannya, Resvani yang hadir mewakili Ketua Umum Perhapi, Rizal Kasli, menyambut baik pelaksanaan Musyawarah Besar yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Unisba (IKA Tambang Unisba) tersebut.
“Sejak zaman mahasiswa, saya sudah dekat dengan teman-teman dari Unisba, termasuk masa pergerakan mahasiswa. Kampus juga dekat, jadi memiliki hubungan baik, dan saat lulus dan bekerja pertama kali di Freeport, saya sering memberikan kuliah umum di Unisba,” kenang Resvani, alumni ITB, saat membuka sambutannya.
Unisba juga menurutnya menjadi istimewa dikarenakan menjadi tempat bedah buku yang ditulisnya berjudul Tambang Untuk Negeri pada rangkaian acara Unisba Student Mining Competition pada tahun 2017 lalu.
“Bikin buku dan pertamakali bedah buku di Unisba, jadi suatu kehormatan diundang khusus kesini,” ucap Resvani yang juga founder Indonesian Mining Center of Excellence (IMCE), suatu pusat penelitian teknis dan kebijakan Energi dan Pertambangan, serta founder & CEO PT Tura Group Indonesia yang merupakan holding dari PT Consulting Indonesia (Perusahaan Konsultan Pertambangan & Energi), PT Tura Teknologi Informasi (Perusahaan IT dengan core di bidang Pertambangan & Energi) dan PT Berkah Seroja Tura (Perusahaan Kontraktor Pertambangan), suatu grup usaha yang ia dirikan di akhir 2015 untuk membawa nilai-nilai dan idealisme profesionalitas dan integritas yang dipadukan dengan nilai kesetiakawanan sosial dalam perubahan dan pembangunan Industri Pertambangan dan Energi Indonesia.
Resvani kemudian menyampaikan terkait dengan tantangan bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, khususnya dalam mempersiapkan insan pertambangan yang mandiri dan profesioal, termasuk di bidang teknologi.
“Tahun 2045 sudah dicanangkan sebagai era Indonesia maju dan berkelanjutan. Harapannya kita masuk ekonomi empat besar dunia. Hari ini, kita belum masuk 10 besar ekonomi dunia. Karena GDP (Gross Domestic Product) kita sekitar 1,2 triliun USD. Sedangkan negara maju seperti Tiongkok dan Amerika sudah diatas 24 triliun USD,” terangnya.
Secara geografis dan geologis, lanjut Resvani, meski Indonesia bukan yang terkaya, tetapi memiliki kekayaan yang melimpah yang harus dikelola untuk menopang ekonomi negara.
“Kita berbicara minerba, Indonesia nikel nomor satu, batu bara sekitar nomor empat dibawah Tiongkok, Amerika dan Rusia. Kita punya cadangan batubara sekitar 33 miliar ton. Jadi, potensinya masih besar. Nah, ketergantungan kepada sub sektor minerba (batu bara, emas, nikel, tembaga, dan lain sebagainya) terhadap ekonomi bangsa kita juga masih tinggi sekali,” ungkapnya.
Untuk mengoptimalkan hasil dari minerba ini, pemerintah sudah menentukan arah kebijakan nasional program hilirisasi industri secara mutlak, termasuk hilirisasi industri pertambangan dengan tujuan peningkatan nilai tambah produk bahan tambang mineral dalam negeri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
“Dulu kita berbicara ekspor bahan mentah, sekarang akan ter-transformasi. Jadi kalau ekspor (produk bahan tambang setengah jadi) harus mempersiapkan intermediate industry. Sekarang teknologinya masih disana, ya China, Eropa, dan Amerika. Jadi, cita-cita kita membangun Indonesia Maju 2045, teknologinya kita jangan kalah dengan negara lain,” harap Resvani, tokoh yang aktif dalam berbagai kegiatan strategis di bidang pertambangan dan energi seperti Ketua Team Penyusun Kebijakan Nasional Mineral dan Batubara Kementerian ESDM (2018), dan Koordinator Team Advisory Infrastruktur Energi dan Pertambangan di Deputy Infrastruktur Kemenko Maritim (2017).
“Kita tidak akan maju kalau tidak menguasai teknologinya dan berharap faktor consumption-nya saja,” tegasnya.
Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut Resvani mengajak para ahli dan akademisi perguruan tinggi untuk turut berpartisipasi pada arah dari pembangunan dengan menjadikan Indonesia sebagai negara kunci dalam mengatur ritme supply chain mineral secara Global agar rencana di 2045 menjadi negara maju dapat tercapai. Termasuk diantaranya menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing di tengah investasi industri dan pengembangan energi baru terbarukan.
“Hari ini saya mau mengajak, bedakan cara sudut pandang kita dulu di kampus dengan sekarang. Dulu kan adik-adik mahasiswa dididik tujuannya untuk nanti bisa kerja, tapi sekarang orientasinya sudah berbeda. Jadi, bagi lulusan perguruan tinggi jangan hanya melahirkan lulusan untuk bisa diterima kerja, itu ngga cukup. Konteks untuk Indonesia maju harus berusaha mencetak lulusan-lulusan perguruan tinggi yang berorientasi pada persaingan negara secara global, sehingga penguasaan teknologi, pendalaman spesialisasi kompetensi dan pembekalan pengetahuan geopolitik dan geoekonomi sangatlah penting untuk menjawab tantangan pembangunan masa kini dan masa depan yang penuh dengan dinamika persaingan antar negara. Seperti misalnya Jurusan Pertambangan di Unisba ini spesifiknya apa yang lebih kuat, masuk ke detail untuk membedakannya dengan jurusan teknik pertambangan di universitas yang lain, begitu juga universitas yang lain musti memiliki spesialisasinya masing masing, sehingga kemudian melahirkan lulusan yang expert dan profesional. Supaya apa, supaya bangsa kita ini kuat di semua lini,” ujarnya.
“Terakhir dan menjadi hal yang harus digaris bawahi adalah, para profesional ini tidaklah lulus sebelumnya dari kampus mereka sebelum pengisian muatan Rohani dan Ketakwaannya telah dipenuhi yang akan menjaga dan menuntunnya dalam menjalankan kiprah profesionalnya dengan penuh integritas, dan keikhlasan dalam pengabdiannya kelak untuk membangun bangsa dan negaranya,” tutupnya.
Tentang Ir. Resvani, M.B.A.
Dilansir dari website pribadinya, Resvani yang merupakan Sekretaris Jenderal PERHAPI (2021-2024) dalam kesehariannya di dunia professional adalah sebagai founder Indonesian Mining Center of Excellence (IMCE), suatu pusat penelitian teknis dan kebijakan Energi dan Pertambangan, serta founder & CEO PT Tura Group Indonesia yang merupakan holding dari PT Consulting Indonesia (Perusahaan Konsultan Pertambangan & Energi), PT Tura Teknologi Informasi (Perusahaan IT dengan core di bidang Pertambangan & Energi) dan PT Berkah Seroja Tura (Perusahaan Kontraktor Pertambangan), suatu grup usaha yang ia dirikan di akhir 2015 untuk membawa nilai-nilai dan idealisme profesionalitas dan integritas yang dipadukan dengan nilai kesetiakawanan sosial dalam perubahan dan pembangunan Industri Pertambangan dan Energi Indonesia.
Resvani yang juga Penulis Buku Tambang Untuk Negeri (Penerbit BIP, Gramedia Group), memperoleh gelar Magister Business Administration (M.B.A) dengan predikat cumlaude dan Sarjana Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Penelitian thesisnya yang berjudul “Konsep Baru Pengelolaan Pertambangan Indonesia untuk Mengoptimalkan Manfaat bagi Negara sebagai Pemilik Sumber Daya Alam“ telah disajikan dalam Konferensi Internasional tentang Manajemen dalam Emerging Market (ICMEM) dan dipublikasikan juga di jurnal internasional. Penelitian sarjana keteknikannya telah memberikan masukan “Koreksi Rumus Produksi Tambang dalam Kondisi Lapangan Kerja Shovel yang Tidak Ideal di Grasberg Open Pit Mine PT Freeport Indonesia”.
Resvani memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman di PT Freeport Indonesia, di beberapa divisi termasuk perencanaan tambang, pemasaran, technical affairs dan hubungan dengan pemerintahan. Dia juga pernah terlibat dalam tim inti negosiasi kontrak karya PT Freeport Indonesia bersama dengan pemerintah Republik Indonesia. Pengalaman ini telah menghasilkan pemahaman yang komprehensif dari lingkungan bisnis pertambangan di Indonesia, kebijakan dan regulasi, ekonomi pertambangan serta perencanaan tambang, operasi, pemasaran dan industri hilir.
Selain itu, dalam periode sebelumnya Resvani juga sangat aktif dalam berbagai kegiatan strategis di bidang pertambangan dan energi seperti Ketua Team Penyusun Kebijakan Nasional Mineral dan Batubara Kementerian ESDM (2018), Koordinator Team Advisory Infrastruktur Energi dan Pertambangan di Deputy Infrastruktur Kemenko Maritim (2017), Koordinator Team Ahli Energi dan Pertambangan di Direktorat Sumberdaya Energi dan Pertambangan BAPPENAS, dan Sekretaris Badan Eksekutif Dewan Pengembangan Industri Pertambangan Indonesia (IndoMinePro), dan Pimpinan Redaksi Majalah PERHAPI.tim revisi undang-undang mineral dan batubara UU No. 4 Tahun 2009 PERHAPI (2015), anggota bidang Humas Indonesian Mining Association/IMA (2006), Ketua Bidang Eksternal PERHAPI (2012 – 2015), dan Sekretaris Jenderal PERHAPI (2018-2021)
Saat mengenyam pendidikan di ITB (2001 – 2005), Resvani pernah menjadi Deputi Sekjen Perhimpunan Mahasiswa Pertambangan Indonesia/PERMATA (2002 – 2004), Koordinator Forum Ketua Himpunan Jurusan/FKHJ ITB (2004), Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Tambang/HMT ITB (2003 – 2004) dan organisasi-organisasi kepemudaan lainnya.
Selain gemar menuliskan opini tentang pertambangan dan Energi di media cetak, ia pun sering diundang oleh beberapa Instansi Pemerintahan Republik Indonesia antara lain Bappenas, ESDM, BAPPENAS, Kemenkeu, Perindustrian dan juga DPR-RI, berbagai universitas seperti ITB, Unisba, UI, UNSRI, Trisakti dan lainnya serta stakeholder tambang untuk menjadi pembicara dan narasumber dalam berbagai kegiatan seminar nasional kebijakan pertambangan, Focus Group Discussion, training dan diskusi-diskusi lainnya yang terkait dengan Pertambangan dan Energi.
Keterlibatannya yang luas dalam berbagai organisasi dan kebijakan, serta hubungannya yang sangat baik dengan pemerintah Indonesia, parlemen dan para pemangku kepentingan telah menjadikannya insan muda yang dipercaya di sektor pertambangan Indonesia.*