SEMARANG, sorotindonesia.com – Khanza Film Entertainment mempersembahkan sebuah film bergenre horor ideologis yang dihasilkan dari sebuah penelitian tentang mitos yang ada di lereng gunung Merbabu.
Film Baru Celine Evangelista yang disutradarai dan diproduseri oleh Agus Riyanto dengan naskah karya Dirmawan Hatta bakal tayang perdana secara serentak pada 20 November 2025.
Studi terhadap mitos dilakukan dengan serius oleh Agus Riyanto bersama tim produksi untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan detail tentang kondisi dan kepercayaan masyarakat nan jauh dari gemerlap kota.
“Riset selama 1 tahun, dan kita tanya juru kunci, kita tanya dalang, dan lain sebagainya,” kata Agus saat jumpa pers di DP Mall Semarang XXI, Jl. Pemuda 142 Kota Semarang, Rabu (19/11/2025) petang.
Ia bersyukur, ikhtiar sepenuh hati untuk mendapatkan informasi demi menghasilkan karya yang bermutu bisa didapatkan dan bisa diterjemahkan dalam sebuah skenario film, “Alhamdulillah, kita sudah bisa menerjemahkan ke skenario,” tuturnya.
Film ini tak sekedar hiburan, namun sebuah semangat untuk mengingatkan generasi muda tentang tradisi wayang kulit yang mulai terlupakan oleh arus teknologi.
“Harapannya film ini bisa menyebarkan budaya Indonesia, apalagi wayang yang sudah ditinggalin atau tidak familiar di kalangan anak-anak muda. Jadi biar anak-anak muda generasi sekarang bisa tahu tentang wayang,” ujar Associate Producer, Gian Luigi yang juga ikut ambil bagian peran dalam film tersebut.
Gian Luigi mengakui bahwa budaya yang ada di nusantara tidak lepas dari budaya mistis. Lepas dari itu ia ingin budaya tetap lestari di atas persoalan mistis yang menyertai budaya, “Tapi dengan Dayang Wingit, biarlah budaya diatas mistisnya,” tandasnya.
Sebagai film yang mengisahkan tentang realitas kehidupan, film ini dikuatkan oleh sebuah penelitian yang mendalam untuk memperkuat karakter para pemain. Bahkan, beberapa adegan yang sudah jadi harus diulang demi mendapatkan visualisasi yang diharapkan dan tak mengecewakan penggemar film tanah air.

Dalam film ini Celine Evangelista yang berperan sebagai Citra, seorang sinden yang akan dijadikan sebagai tumbal terakhir untuk keabadian si dalang. Ia mengakui bahwa menjadi sinden merupakan tantangan bagi dirinya yang memiliki karir bernyanyi.
“Karena menjadi seorang sinden itu tantangan saya juga. Saya di entertain ini alhamdulilah sudah mencoba banyak hal, main sinetron, menyanyi, udah mencoba komedi, menurut saya yang paling sulit itu menjadi seorang sinden,” akunya.
Menurut Celine, sinden juga bagian dari dunia hiburan atau entertainment. Namun dirinya merasa belum bisa bernyanyi laiknya sinden profesional meski telah berlatih selama beberapa bulan, “Saya butuh waktu berbulan-bulan untuk latihan. Itupun belum bisa seperti sinden profesional,” ucapnya.
Norma Cinta yang berperan sebagai istri dalang Ki Mangun Suroto (Whani Darmawan) mengaku mendapat tantangan dengan karakter perempuan misterius, tidak banyak bicara dan hanya menunjukkan isi hati melalui ekspresi wajah.
“Memang gak banyak bicara, hampir tidak ada bicara, tapi lebih ke ekspresi yang memendam semua rasa yang tidak bisa terungkap,” ucapnya.





