KOTA BANJAR, (SI) — Ratusan massa elemen masyarakat Kota Banjar dari Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) Distrik Kota Banjar menggelar aksi unjuk rasa ke Gedung DPRD Kota Banjar untuk menolak Rancangan Undang – Undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP), Kamis (2/7/2020).
Ratusan massa sempat kecewa karena hanya diterima oleh empat anggota DPRD Kota Banjar yakni, Dalijo dari fraksi PDIP, H Sudarsono fraksi Partai GOLKAR, H Annur fraksi PKB dan Rudi Kusdinar dari fraksi Partai GERINDRA.
Nesa Hadi, Ketua LSM GMBI Distrik Kota Banjar menekankan kepada DPRD Kota Banjar untuk segera menyampaikan kepada DPR RI untuk mencabut RUU HIP yang sedang dibahas.
“Kami tekankan kepada DPRD untuk disampaikan kepada DPR RI, RUU HIP untuk tidak dibahas dan dicabut”, ujarnya.
Menurutnya, RUU HIP menjadikan idiologi Negara dibawah Undang – Undang dan bisa menimbulkan perpecahan Bangsa dan Negara, bagi kami dari dulu Idiologi Pancasila adalah harga mati.
“Ini bahaya, bisa menimbulkan perpecahan”, tegasnya.
Ia menegaskan, RUU HIP untuk ditolak dalam pembahasan dan juga legislasi RUU HIP dan tolak RUU HIP dari Prolegnas, DPRD Kota Banjar harus bisa menekan DPR RI untuk segera mencabut RUU HIP dan Idiologi Pancasila adalah harga mati, tegasnya.
Sedangkan anggota DPRD Kota Banjar yang menerima peserta aksi menyatakan akan menyampaikan aspirasi elemen masyarakat tersebut kepada pimpinan DPRD Kota Banjar untuk diteruskan ke DPR RI.
“Kami akan sampaikan aspirasi tadi kepada pimpinan DPRD Kota Banjar untuk segera disampaikan kepada DPR RI”, jawabnya.
[Man]
