Dubes Thailand Kunjungi Unwahas, Tawarkan Kerjasama Mewujudkan Pendidikan yang Bermutu

oleh -

SEMARANG – Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Pitchayaphant Charnbumidhol menyatakan ketertarikannya terhadap iklim pendidikan keislaman yang ada di Semarang, khususnya di Universitas Wahid Hasyim Semarang (UNWAHAS).

Karena itu, ia tak heran bila para mahasiswa Thailand yang menimba ilmu di Unwahas merasa betah dan mudah membaur dengan yang lain. Dalam kunjungan tersebut Pitchayaphant juga memberikan apresiasi terhadap Unwahas dalam pencapaiannya selama ini.

Kedatangan rombongan duta besar Thailand ke Unwahas, Jum’at kemarin (22/12/2017), dalam rangka meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan. Dubes memberikan tawaran kerjasama akademik dengan beberapa Universitas yang ada di Thailand dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program short course dan training di Thailand bagi dosen Unwahas.

Program kursus singkat dan pelatihan dari TICA (Thailand International Cooperation Agency) terdiri atas TIPP (Thailand International post graduate Program) yang berbentuk program beasiswa S2/S3 bagi staf atau alumnus Unwahas. Sedangkan AITC (Annual International Training Course) merupakan sebuah program pelatihan dan kursus singkat yang diberlakukan bagi dosen. Secara teknis program tersebut dapat diikuti setelah melalui proses seleksi. Program tersebut sangat terbatas, hanya 700 peserta dari negara berkembang Asia.

Baca Juga:  PWNU Jateng Lantik 18 Lembaga, Ini Kata Gus Rozin

AITC terdiri dari food security (keamanan pangan), climate change (perubahan iklim), public health (kesehatan publik), dan berbagai topik lain terkait dengan tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals)

Menyambut baik kedatangan Dubes beserta rombongan, Rektor Unwahas Mahmutarom merasa senang atas kunjungan tersebut. Guru besar ilmu hukum tersebut menerangkan bahwa kondisi keberagamaan di Unwahas bercorak Nahdlatul Ulama sehingga keberagaman sudah dianggap sesuatu yang biasa.

Baca Juga:  Kesetaraan, Gagasan Pluralitas Gus Dur

“Unwahas memiliki corak keagamaan yang khas ala Nahdlatul Ulama. Keberadaan manusia yang berbeda sudah dianggap sunnatullah,” kata pria yang biasa dipanggil Muhtarom.

DPSP

Lebih lanjut ia menerima tawaran kerjasama dengan terbuka. “Kerjasama merupakan suatu yang kodrati bagi manusia. Manusia selalu butuh pihak lain untuk bisa saling mendukung. Kerjasama dalam peningkatan kualitas pendidikan ini layak disambut dengan baik. Terlebih bagi Unwahas yang secara kuantitas mulai menunjukkan tingkat kepercayaan dari masyarakat. Jadi, peningkatan mutu pendidikan sebagai khidmat bagi umat merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan secara terus-menerus, pungkasnya.[Rifqi]

Comments

comments