TASIKMALAYA, SI – Ribuan karyawan PT Bineatama Kayone Lestari ( BKL ), Indihiang, Kota Tasikmalaya, dibuat kebingungan dengan keputusan mendadak pemilik pabrik. Sedang asyik bekerja, Senin, 3 Juli 2017, mereka disuruh pulang dengan alasan yang tidak jelas.
“Padahal, pagi harinya kami apel dan halal bihalal, lalu bekerja seperti biasa. Sekitar pukul dua belas siang, kami disuruh pulang. Katanya jangan dulu masuk kerja sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” terang salah seorang karyawan yang enggan menyebutkan nama, Selasa, 4 Juli 2017.
Untuk meminta kepastian, tadi pagi mereka berkumpul di depan pabrik sambil menunggu beberapa perwakilan karyawan yang tengah beraudiensi. “Kalau menurut kabar yang saya dengar, ini karena kualitas barecore yang jelek, sehingga kalah saing oleh perusahaan lain dan tidak bisa ekspor,” sebutnya.
Lantaran tidak dibolehkan bekerja sementara waktu, ia mengaku tidak punya penghasilan. Sebagai karyawan harian, ia dibayar Rp 81 ribu per hari. Bayarannya seminggu sekali. “Saya kerja di sini sudah 15 tahun,” imbuhnya.
Karyawan lainnya menambahkan, sekitar dua tahun lalu, hal serupa pernah terjadi. Mereka dirumahkan dulu selama seminggu. “Waktu itu alasannya jelas. Katanya tidak ada bahan baku. Sekarang kami tidak tahu alasan pastinya apa. Tapi dengar-dengar karena kualitas barecore yang jelek,” tandasnya.
Ia dan sekitar 1.100 karyawan lainnya berharap segera ada kepastian. Dirumahkannya sampai kapan, dan diharapkan ada kompensasi. Menurutnya, karyawan yang diberhentikan kerja sementara itu semuanya yang bekerja di bagian pembuatan barecore.
“Dengan tidak boleh kerja seperti sekarang ini, otomatis kami tidak punya pendapatan. Kami berharap dapat kompensasi. Tapi jangan seperti yang dua tahun lalu itu. Kami hanya diberi kompensasi sembako,” ujar karyawan yang sudah bekerja di BKL selama sembilan belas tahun itu. ( Budi )