JAKARTA – DPP GPM (Dewan Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Marhaenis) meradang, pasalnya akses organisasi kemasyarakatan besutan Ibu Sukmawati Sukarnoputri tersebut telah diblokir sepihak oleh Kemenkumham.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum DPP GPM, Heri Satmoko, didampingi jajaran serta pengurus GPM DKI Jakarta, pada konferensi pers yang digelar di Kantor Bhineka Tunggal Ika, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2022).
“Kemenkumham telah sengaja memblokir akses perkumpulan Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) pada Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) tertangal 20 Mei 2022,” ujar Heri Satmoko.
Menurut Heri Satmoko, Kemenkumham tidak cermat dalam mengambil tindakan memblokir GPM yang disinyalir pemblokiran tersebut dimohonkan oleh Williem Tutuarima dkk tanpa memiliki legal formal yang memadai.
“Seharusnya Kemenkumham cermat menyikapi surat pemblokiran yang diajukan oleh sdr Williem Tutuarima Cs, sebab apa yang diajukannya (Pemblokiran AHU.UM.01.01-781) tidak mempunyai legalitas formal, dan dia bahkan sudah mendeklarasikan ormas baru di Semarang yang bernama Pemuda Marhaenis Indonesia,” terangnya.
Berdasarkan alasan itu, Heri Satmoko meminta Kemenkumham untuk mencabut pemblokiran yang telah dilakukan serta meneliti kembali surat-surat masuk yang mengatasnamakan GPM selain dari kepengurusan GPM yang sah sesuai hasil Kongres GPM ke X di Bali tahun 2021.
“Meminta dan memohon agar pemblokiran akses GPM terhadap SABH dibuka kembali dan mengabaikan surat-surat yang mengatas namakan GPM diluar Kepengurusan yang resmi” tegas Heri Satmoko sekaligus mempertanyakan kredibilitas dari Kemenkumham.
Dijelaskan oleh Heri Satmoko, pihaknya belum mendapatkan penjelasan resmi dari Kemenkumham yang telah memblokir perkumpulan GPM.
“Dasarnya (pemblokiran) apa? mekanisme pemblokiran itu sendiri seharusnya menempuh sejumlah tahapan yang hingga saat ini kami sendiri belum menerima informasi langsung dari Kemenkumham,” ujar Heri Satmoko.
“Kami sangat menyayangkan dan menyesalkan tindakan Kemenkumham yang telah memblokir akses AHU GPM,” tambahnya.
Sebelumnya, pada kesempatan terpisah, Sekjen GPM, Dr Arya Wedakarna, mengimbau kepada seluruh pengurus dan anggota GPM untuk menyikapi dinamika organisasi dengan tenang dan tetap solid sambil menunggu arahan dari DPP GPM lebih lanjut.
“Saya memastikan DPP GPM dibawah kepemimpinan Bapak Heri Satmoko dan binaan Ibu Sukmawati Sukarnoputri, solid, tetap bergerak sesuai dengan program kerja. Oleh karena itu, kami meminta kepada seluruh kader GPM se-Indonesia untuk menyiapkan diri, terutama pada hajatan Pemilu mendatang untuk melahirkan kepemimpinan Marhaenis yang sejati. Tetap semangat, Merdeka!” tegas Arya Wedakarna.
