Big Bad Wolf Book Sale Bandung Hadirkan Buku Ajaib

oleh -
Ada Buku Ajaib Di Big Bad Wolf Book Sale Bandung
Konferensi pers Big Bad Wolf Book Sale di Ruang Sumatera Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, yang dihadiri oleh Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi, perwakilan BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, Wakil Walikota Bandung selaku Ketua PD FKPPI Jabar, H. Yana Mulyana, serta Fifi Aleyda Yahya dari Metro TV, Kamis (20/6/2019).

BANDUNG,- PT Jaya Retail Indonesia bersama Big Bad Wolf Book Sale gelar untuk pertama kalinya bazar buku terbesar di Bandung mulai dari tanggal 28 Juni hingga 8 Juli 2019 yang bertempat di Convention Center Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat.

Jutaan buku beragam jenis akan digelar selama 24 jam non-stop dengan penawaran diskon mulai dari 60 sampai 80 persen untuk semua buku internasional.

Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi, saat acara konferensi pers yang juga dihadiri oleh Fifi Aleyda Yahya dari Metro TV, I Ketut Alam Wangsawijaya selaku Senior Vice President Transaction Banking Business Development BCA, serta Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana selaku Ketua PD FKPPI Jawa Barat, menyebutkan bahwa Big Bad Wolf Book Sale di Bandung merupakan gelaran kedua pada tahun 2019 ini setelah bulan Maret lalu sukses diadakan di Jakarta.

“Setelah sukses diadakan di Jakarta pada bulan Maret, serta berkat tingginya permintaan dan antusias masyarakat pada tahun 2019 ini, Bazar Buku Big Bad Wolf akan road show ke tujuh kota besar di Indonesia, mewakili Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. PT Jaya Ritel Indonesia hadir di Bandung untuk memberikan bahan bacaan yang baik dan bermutu bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya,” kata Uli Silalahi.

“Jumlah kunjungan selama 12 hari bazar buku Big Bad Wolf di Jakarta mencapai 1.000.025 orang, sampai saat ini menjadi rekor tersendiri. Kesadaran mengenai pentingnya mengenalkan budaya membaca kepada masyarakat menjadi semangat bagi kami untuk terus menggalakkan bazar ini. Bazar Buku Big Bad Wolf diharapkan dapat menjadi salah satu wadah untuk menyebarluaskan wawasan ilmu pengetahuan dan mendorong literasi,” harapnya.

Uli Silalahi lebih lanjut mengungkapkan, “Berdasarkan survei dari Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, posisi itu persis di bawah Thailand dan di atas Botswana. UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen, artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca,” ungkapnya.

Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia tersebut melanjutkan, kalau dilihat dari data, memang minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Salasatu penyebab rendahnya minat baca anak adalah keterbatasan akses pada buku bacaan serta kurangnya variatif buku yang membuat anak tertarik untuk membaca. Minat membaca yang tinggi pun menjadi tidak berarti tanpa adanya tempat dan bacaan yang menarik.

DPSP

“Untuk itu, kami merasa tergerak dan terus mengupayakan agar masyarakat Indonesia mendapatkan peluang untuk memperoleh buku bacaan yang berkualitas, dengan adanya bazar buku ini kami mengajak seluruh masyarakat untuk mencerdaskan bangsa melalui membaca, karena buku adalah jendela dunia,” jelasnya.

Baca Juga:  BCA Finance Alihkan Sepihak Objek Jaminan Fidusia Debitur

Menariknya, terang Uli lagi, Bazar Buku Big Bad Wolf selalu konsisten untuk meningkatkan minat baca terutama di kalangan anak-anak.

“Tahun ini, Bazar Buku Big Bad Wolf mempersembahkan ‘Buku Ajaib’, buku ini menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Augmented Reality sendiri adalah penggabungan antara objek virtual dengan objek nyata yang bersifat interaktif secara real time. Dengan adanya teknologi Augmented Reality anak-anak dapat berinteraksi dengan karakter di dalam buku, hal ini baik untuk mengembangkan imajinasi pada anak-anak,” ungkapnya lagi.

“Terdapat 13 judul Buku Ajaib, 11 buku tersebut berbahasa Inggris dan dua diantaranya berbahasa Indonesia. Seperti buku Ayo Sholat, mengajarkan anak-anak bagaimana cara berwudhu dan tatacara sholat lima waktu. Buku ini hanya terdapat eksklusif di Bazar Buku Big Bad Wolf Indonesia,” urainya.

Setiap judul buku ini, menurut Uli Silalahi, juga mengajak anak-anak untuk belajar sekaligus bermain, anak-anak dapat merasakan pengalaman unik menyaksikan karakter favorit mereka menjadi hidup. Dengan bantuan aplikasi anak- anak dapat bermain sambil belajar, dan melakukan aktivitas seperti membaca, mewarnai, menghitung, menikmati musik dan masih banyak lagi.

“Kita tidak fokus pada target menjual buku, tapi fokus mendatangkan pengunjung. Dalam bazar ini, buku bisa dibaca di tempat, namun selesai membaca dikembalikan lagi dengan rapih,” pungkas Uli Silalahi.

Kesempatan yang sama, I Ketut Alam Wangsawijaya mengatakan, “Sebagai institusi perbankan yang juga peduli pada bidang pendidikan anak-anak Indonesia, BCA kian menyadari bahwa kebiasaan membaca buku adalah kunci penting untuk membentuk sebuah bangsa yang kreatif. Terbiasa untuk membaca, maka kita juga terbiasa untuk berimajinasi, banyak pengetahuan dan ilmu baru. Ditambah lagi dengan persaingan global saat ini yang begitu ketat, kebiasaan membaca sejatinya harus dipupuk sejak dini,” jelasnya.

Ketut menambahkan, untuk semakin meramaikan penyelenggaraan Bazar Buku Big Bad Wolf Bandung 2019, BCA menawarkan banyak promo-promo menarik yang bersifat cashless, seperti dengan Kartu Kredit dan Debit BCA berbasis chip, Flazz, dan Sakuku.

“Untuk support even ini, dengan Kartu Kredit dan Debit BCA berbasis chip, pengunjung dapat memperoleh cashback hingga Rp 500.000. Tentunya, hal ini diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi pengunjung, utamanya nasabah BCA yang hadir di Bazar Buku Big Bad Wolf Bandung,” ungkapnya.

Baca Juga:  BCA Finance Alihkan Sepihak Objek Jaminan Fidusia Debitur

Untuk mewujudkan minat membaca sejak dini dan akses buku yang luas bagi semua kalangan, termasuk yang berada di pelosok tanah air. Bazar Buku Big Bad Wolf memiliki program CSR yang bernama Red Readerhood, program ini mengajak para pengunjung yang hadir untuk menyebarkan kegembiraan membaca buku untuk sesama dengan cara mendonasikan buku-buku yang mereka beli di korner Red Readerhood, buku-buku ini akan disalurkan kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan.
Program Red Readerhood ini, Bazar Buku Big Bad Wolf bersama dengan FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Abri dan TNI Polri), Alusi Tao Toba, telah berhasil menyebarkan buku ke pelosok Indonesia, seperti ke paud-paud, masyarakat sekitar Danau Toba, dan pulau-pulau kecil di Sulawesi.

Bazar Buku Big Bad Wolf berkomitmen untuk bisa selalu memberikan dampak langsung kepada masyarakat, melalui kegiatan donasi buku ini diharapkan buku-buku yang didonasikan dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan.

TENTANG BIG BAD WOLF BOOKS

Bazar Buku Big Bad Wolf pertama kali dimulai di Kuala Lumpur pada tahun 2009, buku-buku yang disediakan merupakan buku-buku baru yang dibeli langsung dari penerbit-penerbit di Inggris, Amerika Serikat dan Eropa, yang kemudian dijual di Asia Tenggara dengan diskon 60-80 persen. Di Indonesia, Bazar Buku Big Bad Wolf dikelola oleh PT Jaya Ritel Indonesia, dengan misi untuk membantu membentuk masyarakat gemar membaca serta mencerdaskan bangsa, agar siap berkompetisi pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Big Bad Wolf juga mengadakan kegiatan sosial “Red Readerhood” sebagai program dukungan untuk menyebarkan kegembiraan membaca bagi semua kalangan. Tahun lalu, Big Bad Wolf Indonesia memberikan 1.000 buku kepada warga Gorontalo, penyaluran bahkan menggunakan perahu sampan ke daerah-daerah yang tidak memiliki akses jalan dan juga mendonasikan buku untuk teman-teman yang berada di Samosir bersama dengan Yayasan Alusi Tao Toba.

Buku – buku yang di donasikan diharapkan dapat bermanfaat dalam memajukan pendidikan dan menjadi semangat baru untuk lebih gemar membaca mengingat Pulau Samosir masih memiliki keterbatasan dalam akses informasi dan juga pendidikan.(St/Rl)

Comments

comments