Bekraf Rintis Industri Digital Di Papua

oleh -
Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari di acara Bekraf Development Day (BDD) di Jayapura, Papua, Minggu (6/5/2018).

JAYAPURA,- Pembangunan ekonomi Provinsi Papua dan Papua Barat yang masih bertumpu kepada pengelolaan sumber daya alam, perlu ditopang dengan upaya alternatif agar pertumbuhan ekonomi terus berlanjut secara berkesinambungan. Salah satunya dengan mengembangkan ekonomi kreatif digital. Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) kini hadir untuk merintis pengembangan industri digital Papua dengan terlebih dahulu menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni melalui kegiatan Bekraf Developer Day (BDD) 2018 Jayapura, Minggu (6/5/2018).

Sekitar 300 peserta hadir memeriahkan acara yang untuk pertama kalinya digelar di Indonesia bagian timur ini. “Industri digital akan memberikan efek berkelanjutan untuk perekonomian. Di antaranya melalui peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa dari ekspor,” tutur Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari.

BDD merupakan sebuah Program unggulan Bekraf yang menghadirkan pakar dan praktisi aplikasi mobile dan game di hadapan para calon developer muda Jayapura dalam sesi inspirasi dan talkshow. Hal ini merupakan langkah awal Deputi Infrastruktur Bekraf dalam menciptakan ekosistem ekonomi kreatif digital di Papua khususnya Jayapura.

Baca Juga:  Gelar Bussiness Matching, Bekraf Tingkatkan Peluang Pelaku Ekraf Akses Pembiayaan Perbankan Syariah

Tidak hanya itu, peserta BDD yang terpilih akan mengikuti bimbingan secara online dalam pengembangan aplikasi dan game melalui platform Dicoding Academy. Program tersebut merupakan upaya akselerasi dalam meningkatkan kualitas teknis developer lokal.

Para pemangku kepentingan seperti pemerintah, akademisi serta komunitas di belahan timur Indonesia ini diharapkan semakin menyadari pentingnya pengembangan ekonomi kreatif digital.

“Pertumbuhan di luar sektor pertambangan dan mineral dapat dikembangkan agar bisa menjawab kebutuhan Papua, salah satunya melalui Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital yaitu Program Bekraf Developer Day di Jayapura ini, yang diharapkan perekonomian semakin baik dan rakyat semakin sejahtera,” lanjut Hari.

Kiri-Rudolf Lodewyk Kaitanus (OS 17 COMMUNITY), Hari Sungkari (Deputi Infrastruktur BEKRAF), Restog Kusuma (Direktur Akses Perbankan bekraf), Kevin Kurniawan (COO Dicoding Indonesia) di acara Bekraf Development Day di Jayapura, Papua,, Minggu (6/5/2018).
Kiri-Rudolf Lodewyk Kaitanus (OS 17 COMMUNITY), Hari Sungkari (Deputi Infrastruktur BEKRAF), Restog Kusuma (Direktur Akses Perbankan bekraf), Kevin Kurniawan (COO Dicoding Indonesia).

BDD Jayapura ini merupakan yang kedua kalinya digelar pada tahun 2018. Sebelumnya, Kota Batam dipilih sebagai tuan rumah (26/3). Sejumlah pembicara yang menjadi rockstar ekonomi kreatif digital tanah air akan hadir untuk menginspirasi dan memberikan bimbingan teknis kepada para peserta seperti Founder Digital Happiness Rachmad Imron. Bersamaan dengan kegiatan BDD ini, Bekraf menghadirkan pelaku Industri Kreatif seperti IBM, Indosat, Pemenang Challenge Dicoding (in progress) dan OS 17 Community, Lintasarta.

DPSP

“Harapan saya ke depan adalah teman-teman yang mau belajar coding bisa dibina dan dibimbing oleh bapak bapak (para expert yang hadir, red), supaya kami bukan hanya bisa menghasilkan sesuatu tapi bagaimana sesuatu itu bisa berdampak bagi banyak orang terutama bagi kami di Papua. Sehingga budaya-budaya lokal dari Papua itu tidak hilang dengan perkembangan zaman ini. Tetapi kami tetap tumbuh dengan budaya kami yang ada dan bisa diangkat keluar,”tutur Rudolf Lodewyk Kaitanus, penggitan ekonomi kreatif digital Jayapura dari komunitas OS 17 Community.

Baca Juga:  Ratusan Pengembang Digital Meriahkan Bekraf Developer Day Di Batam

Seperti halnya BDD Batam, Bekraf kali ini juga menggandeng Asosiasi Game Indonesia, Dicoding Elite, Google Developer Expert, Intel Innovator, Komunitas ID-Android, Samsung Developer Warrior, LINE API Expert, dan perusahaan-perusahaan teknologi lainnya di Indonesia. (*)

Comments

comments