Anggota DPR RI Muhammad Farhan Tinjau Pasar Baru Bandung

oleh -
Anggota DPR RI Muhammad Farhan Tinjau Pasar Baru Bandung
Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan, mengisi reses hari terakhirnya di Kota Bandung dengan melaksanakan kegiatan meninjau Pasar Baru di Jalan Otista, Kota Bandung, Kamis (22/10/2020).

BANDUNG, sorotindonesia.com,- Anggota DPR RI Komisi I, Muhammad Farhan, berkunjung dan melihat langsung kondisi terkini pusat perdagangan strategis Pasar Baru, Jl. Otista, Kota Bandung, Kamis (22/10/2020).

Setibanya ke salasatu pasar legendaris yang menaungi sekitar 5.000 kios dan lapak pedagang di Kota Bandung ini, Muhammad Farhan disambut dan diterima oleh jajaran pengurus HP2B (Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung) di kantor sekertariat yang berlokasi di lantai 1.

Muhammad Farhan berkesempatan mendengarkan aspirasi dan berdiskusi dengan pengurus yang diketuai oleh Iwan Suhermawan.

Setelah itu, rombongan meninjau situasi Pasar Baru Bandung mulai dari lantai 6 hingga ke lantai dasar. Tampak tidak sedikit kios yang kondisinya tutup, bahkan ada yang tak terurus dengan baik. Umumnya para pedagang disana adalah pedagang produk tekstil.

Sekjen HP2B, Yenda, disela peninjauan anggota DPR RI dari Dapil Jabar 1 Partai Nasdem tersebut, mengungkapkan bahwa penurunan jumlah pengunjung dan pembeli terus terjadi, bahkan sebelum adanya pandemi global Covid-19.

“Sebelum adanya pandemi Covid-19, pengunjung sudah mulai menurun,” sebutnya sambil mengemukakan kendala-kendala yang dihadapi pedagang.

“Apalagi ditambah dengan adanya Covid-19, sekitar 60 persen pedagang tutup. Saya sendiri yang tadinya ada 11, kini hanya 3 yang beroperasi,” ungkap Yenda yang usahanya fokus pada produk kerudung.

DPSP

Ditemui dan diwawancarai oleh awak media usai peninjauan yang merupakan reses hari terakhirnya di Kota Bandung, Muhammad Farhan menjelaskan, “Pasar Baru ini adalah salasatu pusat perdagangan terbesar di Kota Bandung. Nah, sekarang ini, dalam 10 tahun terakhir, Pasar Baru sudah berkembang. Namanya saja pasar, tetapi sudah menjadi trade center modern,” ucapnya mengawali.

Baca Juga:  Anggota DPR RI Muhammad Farhan Konsisten Beri Bantuan Kelembagaan di Kota Bandung

“Namun kondisinya saya lihat sekarang sudah parah ya. Ini ada beberapa faktor penyebab, disamping memang ekonomi kita sedang direm darurat karena Covid-19, tapi disaat bersamaan memang ada indikasi bahwa pengelolaan pasar ini bermasalah,” ujar Muhammad Farhan sambil menjelaskan kendala yang ada.

Kesempatan itu ia juga memberikan apresiasi kepada para pedagang yang masih terus bertahan.

“Saya sangat menghargai bagaimana daya tahan para pedagang di Pasar Baru ini, walaupun banyak diantara mereka yang tutup. Tetapi yang masih bertahan dan berusaha artinya berjuang mengundang para pengunjung. Memang pandemi ini membuat kita kesulitan. Jangan menyerah dan menjadikan Covid-19 sebagai satu-satunya alasan,” kata Muhammad Farhan.

Lebih lanjut Muhammad Farhan yang pernah turut mencari nafkah di basemen Pasar Baru ini menerangkan, “Bicara soal mengundang pengunjung untuk datang, terutama menggantikan yang datang dari mancanegara yang mau tidak mau distop (selama masa pandemi), maka pengelola pasar ini berikutnya harus mengerti betul, sehingga bisa mencari berbagai cara dan jalan untuk mengganti pembeli yang datang dari luar negeri,” harapnya.

Baca Juga:  Sudah Tepat, DPR Minta Imbauan Kapolri Soal WFH Cegah Macet Arus Balik Ditindaklanjuti
Pesan Muhammad Farhan Bagi Pengelola Pasar Baru Bandung

Menindaklanjuti kabar akan ada lelang pengelolaan Pasar Baru Bandung, Muhammad Farhan menitipkan pesannya.

Muhammad Farhan

“Saya dengar akan ada lelang pengelolaan, antara PD Pasar Bandung Bermartabat dengan KSO dari pihak swasta,” katanya.

Untuk itu, ia berharap pemenangnya profesional dan berpengalaman.

“Kita harus sama-sama memastikan bahwa pemenangnya ini adalah kelompok usaha yang sangat profesional dan sudah berpengalaman yang bisa bekerjasama dengan para pedagang dan juga bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada Kota Bandung. Karena tanpa pusat perdagangan sebesar Pasar Baru ini, Kota Bandung bermasalah,” beber Muhammad Farhan.

Pandangan tersebut disampaikannya, karena menurutnya Kota Bandung merupakan sentra produk tekstil.

“Karena disini ini, adalah produk hilir. Hulunya banyak, seperti pengrajin, sentral tekstil. Itu kan salasatu penggerak perekonomian Jawa Barat dan Kota Bandung. Jadi, kita betul-betul sangat menantikan sebuah solusi dan terobosan yang bagus dari PD Pasar Bandung Bermartabat untuk mencari mitra KSO yang baik dan tentu saja yang bisa memberikan manfaat yang besar bagi Kota Bandung tercinta ini,” pungkas Muhammad Farhan.

[St]

Comments

comments