Akademisi Usul Sayung Jadi Wisata Edukasi, Taj Yasin : Gunakan PAR Angkat Kebudayaan

oleh -
Akademisi Usul Sayung Jadi Wisata Edukasi, Taj Yasin : Gunakan PAR Angkat Kebudayaan

SEMARANG – Tim riset kolaborasi UIN Sunan Ampel Surabaya dan UNS Surakarta mengusulkan pemberdayaan masyarakat berdasar aset untuk mengatasi bencana abrasi di Sayung, Demak.

Saat audiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, Koordinator tim riset, Dr. H. Abdul Halim, M.ag, mengatakan jika masyarakat kelas menengah di wilayah yang terendam air laut mengalami dampak serius.

“Ada sekitar 23 orang yang terdampak, tambak mereka terendam. Bangunan rumah juga terkena abrasi,” kata Abdul Halim di hadapan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, Selasa (02/11/2021).

Halim menambahkan, meski di kawasan Sayung terkena abrasi dan terendam air laut, ada beberapa potensi yang bisa dijadikan aset untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Disebutkan, ada kawasan hutan Mangrove yang dapat dijadikan sebagai wisata edukasi. Selain itu juga ada lautan dangkal yang berpotensi menjadi daya tarik wisata. Bukan hanya itu, di wilayah tersebut juga terdapat makam Syekh Mudzakir yang tetap berdiri kokoh di tengah lautan.

Baca Juga:  Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak Diluncurkan, Taj Yasin : Kuatkan Program Destara

“Kami ingin memberikan solusi melalui riset aksi kolaborasi. (Kemudian) Kami lanjutkan dengan pendampingan kepada masyarakat,” tambahnya.

Menanggapi, Taj Yasin menyambut usulan para peneliti dengan gembira. Dia sangat menyepakati metode riset dengan melibatkan warga setempat. Selain itu, Wagub juga ingin agar di dalam riset dapat mempelajari budaya.

“Menurut saya lebih dari itu. Kalau kita hanya mengangkat mangrove-nya, rasanya belum ada gregetnya. Bukan hanya mangrove-nya saja, tapi kebudayaannya juga diangkat,” kata Taj Yasin.

Baca Juga:  Rakor Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Jawa Tengah, Usulan Perda Jadi Perhatian

Taj Yasin menilai dengan melibatkan masyarakat, maka ada unsur edukasi secara langsung yang diterima oleh masyarakat. Sehingga, lanjutnya, mereka paham dan menyadari betul kondisi yang mereka alami saat ini.

“Saya ingin masyarakat dilibatkan betul. Bukan hanya literasi, namun menyadarkan masyarakat, bahwa ini musibah yang menjadi berkah. Aset itu tidak bermanfaat kalau tidak ada daya tariknya. Mestinya ini kita ubah, syukur-syukur riset ini menyadarkan masyarakat masih ada nilai ekonomisnya. Di-Include-kan dengan Makam Mbah Mudzakir. Kami apa yang bisa kami bantu untuk membuat kajian terkait pariwisata. Kalau nanti sudah muncul bisa kita tawarkan,” tutupnya.

Comments

comments