Pengumuman hasil kelulusan siswa dan siswi SMA/SMK di Kota Malang disampaikan hari ini di sekolah masing-masing. Tahun ini, sebanyak 19 orang dinyatakan tidak lulus ujian nasional (UN).
Jumlah tersebut dengan perincian, siswa SMK negeri yang tidak lulus sebanyak 3 orang dari jumlah sebanyak 5.306 orang. Sementara SMK Swasta yang tidak lulus sebanyak 5 orang dari peserta sebanyak 3.631 orang murid.
Sementara itu, untuk SMA negeri keseluruhan dinyatakan lulus dari 2.964 murid. Begitupun dari SLB (Sekolah Luar Biasa) dari sebanyak 8 murid keseluruhan lulus. Namun untuk SMA Swasta sebanyak 11 siswa dinyatakan tidak lulus dari peserta sebanyak 2.992 murid.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah mengungkapkan, ketidaklulusan karena siswa tidak mengikuti ujian nasional. Siswa dan siswi tersebut absen karena kecelakaan dan sakit yang lain.
“Tidak lulus ini sebabnya tidak mengikuti ujian. Karena kecelakaan, sehingga sejak awal memang tidak ikut. Ada yang ikut satu kali, kemudian tidak ikut. Di antara juga karena sakit demam berdarah,” kata Zubaidah di Malang, Sabtu (7/5).
Bagi yang masih belum lulus ujian nasional masih mendapat kesempatan untuk mengikuti jadwal ujian susulan. Pihak sekolah akan melakukan identifikasi untuk persiapan ujian susulan.
“Masih ada kesempatan. Karena Ujian Nasional (UN) bukan untuk penentuan kelulusan. Jadi mereka yang tidak lulus akan ikut susulan atau memperbaiki di Agustus. Sekolah sekarang harus mulai mendata,” katanya.
Secara umum, kata Zubaidah, tidak ada penurunan dengan hasil ujian nasional. Karena memang kurikulum yang digunakan masih baru, selain itu kondisi serupa juga terjadi di beberapa daerah lain.
“Secara umum tidak ada penurunan karena kurikulum 2013, baru. Nasional kondisinya juga seperti itu. Bukan hanya Kota Malang. Mereka yang masih ini (kurang maksimal), nampaknya mereka yang belum memakai komputer,” katanya.
Pihaknya akan mengevaluasi secara detail, letak penurunan dibandingkan dengan tahun lalu. Kenapa terjadi penurunan akan dilakukan kajian lebih jauh.
“Kalau tahun lalu memang bagus, integritasnya tinggi, nilainya bagus,” tegasnya.
Sementara itu, di beberapa titik terlihat euforia perayaan kelulusan. Usai mendapat pengumuman lulus, para siswa mencorat-coret baju seragam.
Tampak beberapa siswa bergerombol di depan Stasiun Kota Baru Malang, Sekitar Giant Sawojajar dan sekitar Balaikota Malang, Jalan Veteran dengan mengenakan baju dicorat-coret.
Pihak sekolah memang mengeluarkan himbauan agar para siswa tidak menggelar konvoi. Tetapi, tidak sedikit para siswa yang meluapkan kegembiraannya dengan aksi corat-coret di baju.
sumber merdeka.com