BANDUNG, sorotindonesia.com Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di kabinet pemerintahan Presiden RI Joko Widodo, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi, ME., mengaku bersyukur menerima tugas dan jabatan barunya sebagai Duta Besar RI Berkuasa Penuh untuk tiga negara yakni Ukraina, Armenia dan Georgia.
Pengakuan ini dikatakannya seusai acara pelepasan Yuddy ke Kiev Ukraina oleh tokoh adat dan sesepuh Jawa Barat yang digagas tokoh Jawa Barat Solihin GP di Alam Santosa Jl Pasir Impun,Cikadut Bandung, Minggu (26/3).
“Saya bersyukur menerima tugas ini, saya akan laksanakan dengan baik, saya ambil hikmahnya sebagai bagian dari proses belajar saya untuk memiliki pengalaman bagaimana tugas-tugas pemerintahan”, ujar tokoh nasional asal Bandung berusia 48 tahun ini kepada wartawan.
Dari amatan sorotindonesia.com Ia tampak legowo menerima tugas baru yang diberikan oleh Presiden. Meski Yuddy adalah mantan Menteri dan termasuk dalam jajaran timses Jokowi tapi ia tidak kecewa ditempatkan menjadi duta besar di negara-negara berkembang di wilayah Eropa timur.
Saat ditanya oleh wartawan kapan akan berangkat ke Ukraina, Yuddy menjawab, “Tanggal 19 April 2017, karena diberitahukan oleh Kemenlu selambat-lambatnya satu bulan setelah menyerahkan mission paper, dan mission paper sudah diserahkan pada tanggal 24 Maret kemarin”, ucapnya.
Mission Paper adalah tugas-tugas yang harus dilakukan oleh duta besar di negara tempat bertugas. Yuddy menerangkan bahwa misi pertamanya adalah melaksanakan tugas diplomasi luar negeri politik Indonesia yang bebas aktif. Mengenalkan lebih luas Indonesia di mata masyarakat Ukraina, Armenia dan Georgia, hubungan ekonomi, budaya dan perdagangan. “Mudah-mudahan dengan penugasan saya di Ukraina, Armenia dan Georgia setidaknya yang menjadi prioritas adalah memperluas pengenalan masyarakat di kawasan tersebut tentang negara Indonesia, alam dan lingkungan hidup Indonesia, dan keindahan bumi Indonesia”, jelasnya.
Yuddy juga mengaku akan membawa berbagai macam barang-barang seni budaya Indonesia untuk diisi di Taman Raya Indonesia di Kiev Ukraina terutama kesenian. “Sebagai warga Jawa Barat, saya ingin identitas Indonesia juga dikenal dari budaya Sunda, saya sudah menghubungi Gubernur Jawa Barat untuk alat musik seperti calung, angklung, degung gamelan, kecapi suling, dan lainnya. Supaya Indonesia itu lebih dikenal dan kerekatannya dari sebuah budaya”, ungkapnya.
Lebih jauh Yuddy Chrisnandi menjelaskan, “Disana (Ukraina) masyarakatnya mengedepankan kelestarian lingkungan hidup, alamnya indah, dan umumnya negara-negara yang memiliki konsep lingkungan hidup itu mencintai seni dan budaya”, jelas Yuddy.
Terkait hubungan ekonomi antara Indonesia dan Ukraina, Yuddy Chrisnandi mengungkapkan bahwa volume perdagangannya masih minim, jika dinominalkan masih di bawah Rp 500 milyar. Paling banyak komoditi Indonesia yang dikirim itu dominan produk-produk yang berkaitan dengan kelapa sawit, dan produk mereka yang didatangkan ke Indonesia dominannya gandum, jelasnya.
Yuddy berkeinginan membuka pintu hubungan yang lebih luas dengan menggali lagi informasi dan potensi yang menurutnya masih terbuka lebar terutama peluangnya dibidang kerjasama perdagangan. “Mereka ini negara dengan standar kebudayaan Eropa tetapi kemampuan perekonomiannya kurang lebih sama dengan kita. Apabila kita bisa mengirim produk-produk yang harganya terjangkau oleh mereka dan kualitasnya baik, itu akan meningkatkan volume perdagangan. Oleh karena itu perlu penjajagan-penjajagan. Mengawali tugas dan keberangkatan saya kesana, saya sudah meminta wakil dubes yang ada disana untuk melakukan riset pasar. Komoditi barang dan produk perdagangan yang dibutuhkan oleh masyarakat konsumen disana yang produknya tersebut ada di Indonesia dan harganya terjangkau. Hasil riset ini nanti kita pelajari. Sangat mungkin kita membuka kegiatan-kegiatan perdagangan dan distribusi, termasuk komoditi pertanian seperti buah-buahan”, urainya.
Disadari bahwa jalur distribusi masih menjadi kendala. Yuddy akan coba mempelajari jalinan kerjasama di bidang transportasi dengan perusahaan maskapai penerbangan untuk bisa memperpendek waktu dan jarak dari Indonesia ke Ukraina agar pergerakan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara di kawasan tugasnya bisa meningkat signifikan. (Stanley).