Pengaduan terkait Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA) dari 2013 hingga 2016 tercatat
sebanyak 187 pengaduan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengatakan, jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan 2013 yang mencapai 622 pelapor. Untuk 2014, mencapai 587 pelapor, pada 2015 mencapai 367 pelapor, sedangkan 2016 berjumlah 187 pelapor.
“Alhamdulillah kita mengalami penurunan drastis (pelapor), mencapai 50 persen dibanding tahun lalu,”
kata Anies Baswedan, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis 7 April 2016.
Pengaduan itu diketahui berdasarkan laporan yang dihimpun dari posko UN yang terdiri atas berbagai satuan kerja, seperti Biro Kumunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM), Badan Standar Nasional Pendidikan (BSPN), Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan (Itjen), Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud (SetBalitbang), dan Pusat Penelitian Pendidikan (Pupendik).
Meskipun begitu, dalam pelaksanaan UN berbasis kertas dan pelaksaan UN Berbasis Komputer (UNBK)
yang dilaksanakan selama empat hari berjalan dengan lancar. Tentunya, ini berkat dari kerja sama tim yang bagus. “Saya ucapkan terima kasih kepada kepada teman-teman, para hacker-hacker yang baik hati. Ini untuk adik-adik kita semua. Ke depan mohon jangan diganggu demi adik-adik kita semua,”
katanya.
[sumber:viva.co.id]