Tiga Tahun kepemimpinan Walikota dan Wakil Wali Kota H. SN Prana Putra Sohe dan H Sulaiman Kohar, periode 2013- 2018, Pembangunan di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, maju pesat.
Keseriusan pemerintah dalam mewujudkan visi kota Lubuklinggau yang dikenal juga dengan Bumi Sebiduk Semare ini, “terwujudnya kota Lubuklinggau sebagai pusat perdagangan, Industri Jasa dan pendidikan melalui Kebersamaan menuju Masyarakat Madani.
Itu terlihat dari dukungan pemerintah yang terus mempromosikan potensi kota Lubuklinggau pada investor-investor, salah satunya melalui promosi on-line yang menggambarkan secara jelas potensi dan prospek pengembangan kota lubuk-linggau.
Dimulai dengan usaha nyata dengan sukses meyakinkan anggota Legislatif dalam memaparkan Visi dan Misi untuk menjalankan amanah Lima tahun kedepan menjadi pemicu Walikota dan Wakil Walikota Lubuklinggau, untuk segera merealisasikan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat kota Lubuklinggau.
Selama tiga tahu terakhir banyak pembangunan-pembangunan yang telah dilaksanakan untuk memajukan Bumi Sebiduk Semare, baik fisik maupun non fisik. Seperti pembangunan dan pengem-bangan pasar-pasar baru yang belum lama ini dilakukan peme-rintah, yaitu pengembangan pasar Bukit sulap yang berada di Lubuklinggau bagian Utara II.
Wali Kota Lubuklinggau yang akrab disapa Nanan saat pertemuan silaturrahmi dengan awak media di Op-Room Moneng Sepati, menjelaskan, Saat ini kepemimpinanya sudah berjalan tiga tahun, dan masih tersisa dua tahun lagi.
“Selama tiga tahun ini banyak Program-program pembangunan yang telah dilaksanakan baik skala besar maupun kecil, seperti revitalisasi Mesjid Agung Assalam, pembangunan jembatan Kelingi, pelebaran jalan simpang periuk -Taba pingin”, katanya.
Lanjutnya, pembangunan dan pengembangan kawasan wisata Bukit Sulap, pengembangan kawasan Air Terjun Temam, perbaikan sistem drainase, bantuan masjid, mendirikan kereta miring, dan melaksanakan sejumlah kegiatan regional,nasional dan internasional.
“Sebagian program pembangunan itu sudah ada yang selesai dan sebagiannya masih berjalan, tanpa sosialisasi, pembangunan dan program tak ada gunanya, maka kita butuh media, yang bisa menyambung daripada ini. Untuk menyambung harus ada silaturahmi, harus ada pembuktian,” pung-kasnya.
Artinya, masih tersisa dua tahun lagi baginya untuk menyelesaikan program-program pembangunan, sesuai dengan visi dan misi”,katanya. (Nasrul/ADV)