MANADO, sorotindonesia.com – Polresta Manado berhasil menggagalkan upaya keberangkatan empat warga Sulawesi Utara (Sulut) yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) untuk bekerja sebagai operator penipuan daring (scammer) di Thailand. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa iming-iming gaji tinggi masih menjadi daya tarik kuat bagi sebagian warga untuk mengambil pekerjaan ilegal di luar negeri, meskipun berisiko tinggi.
Kapolsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi, IPDA Masry, menjelaskan bahwa pencegatan dilakukan pada Kamis (12/6/2025) di Bandara Sam Ratulangi, Manado. Keempat calon pekerja migran ilegal tersebut, yang berinisial RP (22), AG (28), FP (20), dan SFTD (25), diamankan sesaat sebelum mereka menaiki pesawat tujuan Jakarta, yang rencananya akan menjadi titik transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand.
“Penggagalan ini berhasil dilakukan setelah kami mendapatkan informasi satu hari sebelumnya mengenai adanya keberangkatan calon pekerja migran tanpa dokumen resmi,” ujar IPDA Masry. Pihaknya kemudian melakukan pemeriksaan manifes, mengidentifikasi nama-nama tersebut, dan langsung melakukan pencegatan di area keberangkatan.
Dari interogasi awal, terungkap bahwa keempat warga asal Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa itu dijanjikan pekerjaan di Thailand dengan gaji tinggi sebesar 800 Dolar AS (sekitar Rp 13 juta) per bulan oleh seseorang berinisial L. Namun, setelah ditelusuri, tidak ada kejelasan mengenai legalitas perusahaan yang akan mempekerjakan mereka, dan seluruh biaya keberangkatan ditanggung oleh perekrut tanpa dilengkapi dokumen resmi. “Ini merupakan modus yang kerap digunakan oleh sindikat TPPO,” tegas Masry.
Kini, keempat orang tersebut telah diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Manado untuk pengembangan lebih lanjut dan akan mendapat pendampingan dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI). “Kami kembali ingatkan agar masyarakat lebih waspada terhadap modus rekrutmen ilegal melalui grup-grup percakapan dengan sasaran warga usia produktif. Jangan tergiur dengan gaji tinggi,” pungkasnya.