Taufik Hidayat Bantah Kabar Perselingkuhan SA Dengan Rekan Bisnisnya

oleh -
Taufik Hidayat Bantah Kabar Perselingkuhan SA Dengan Rekan Bisnisnya
Taufik Hidayat

sorotindonesia.com || Jepara – Tuduhan perselingkuhan yang dialamatkan kepada SA oleh suami dari ES, Abdul Azis, sesama warga Jepara, merupakan fitnah besar. Hal itu diungkapkan oleh Penasehat Hukum SA, Taufik Hidayat. Bahkan, menurut Taufik, akibat dari fitnah tersebut berdampak pada psikologi keluarga SA. Ia memberikan klarifikasi bahwa sebenarnya hubungan SA dengan ES tidak lebih hanyalah persahabatan saja. (5/12/2018).

Mengingat profesi keduanya sebagai pengusaha, maka tidak jarang SA dan ES saling bertukar informasi yang berkenaan dengan urusan bisnis mereka. Terkait beredarnya kabar bahwa SA dan ES pergi ke Semarang, hal itu dikarenakan keduanya yang kebetulan memiliki jadwal kegiatan yang sama.

Diterangkan oleh Taufik, ES ke Semarang dengan tujuan urusan bisnis rias di Hotel Grand Edge di Jalan Sultan Agung, sementara SA akan menghadiri acara musyawarah organisasi pengusaha muda yang digelar di Hotel Grand Candi Semarang, Jalan Sisingamangaraja, Semarang, 8 November 2018 lalu.

Seusai mengantar ES ke Hotel Grand Edge, SA langsung menuju lokasi digelarnya acara musyawarah organisasi pengusaha muda tersebut di Hotel Grand Candi Semarang.

“Kalau klien kami dituduh berbuat selingkuh seperti dilaporkan Mohammad Abdul Aziz ini, jelas fitnah besar. Kalau memang Abdul Aziz menceritakan telah membuntuti dari Jepara-Semarang hingga seolah-olah dua sahabat ini berbuat asusila, jelas ini fitnah besar,” ulangnya.

Taufik menegaskan, cerita yang disampaikan Abdul Aziz ke publik pun sangat janggal dan cenderung mengada-ada. “Karena tidak berdasar pada bukti yang jelas,” ujarnya.

“Jika mereka satu kamar mengapa tidak di dobrak saja? Jika Abdul Aziz menuduh ada hubungan asusila, mengapa tidak dilaporkan polisi saat itu juga? ” tegas Taufik.

Selanjutnya, diceritakan oleh Taufik, seusai SA menghadiri acara di Hotel Grand Candi Semarang, ia kemudian menjemput ES yang juga telah selesai urusan bisnisnya, kemudian mereka berencana pulang ke Jepara. Namun, tiba-tiba di parkiran Hotel Grand Edge, Abdul Aziz bersama beberapa orang yang mengaku pengacaranya, mencegat dan melontarkan tudingan fitnah ke SA.

Menurut Taufik, jika orang tersebut benar-benar pengacara, mestinya mengetahui tentang prosedur aturan hukum yang benar, “Bukan dengan menghadang di parkiran dan merekam video dengan membangun narasi seolah-olah tertangkap tangan perbuatan tidak senonoh. Ini justru seperti bullying (intimidasi) pada SA,” ujar Taufik.

Taufik mengungkapkan lagi, seusai peristiwa di hotel tersebut, SA menerima banyak ancaman dan upaya pemerasan dari sejumlah pihak. Hal ini disampaikan Syamsul pada kuasa hukumnya dari kantor Law Office Taufik Hidayat & Partners. “Kami sudah mengantongi identitas pihak-pihak yang berupaya melakukan pemerasan klien kami,” tegas Taufik lagi.

Hal lain yang tak diduga sebelumnya, pada 16 November 2018, ternyata Abdul Aziz membuat laporan ke Polrestabes Semarang, dengan tuduhan yang sangat keji. “Ini jelas ironis dan cenderung mengada-ada,” ucap Taufik.

Akibat tuduhan tersebut, SA dan keluarganya merasa sangat terpukul. Terlebih, tudingan tersebut juga telah disebarkan ke masyarakat luas dan menjadi sorotan publik. Di sisi lain, SA tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk memberikan konfirmasi atas pemberitaan tersebut. SA pun kini lebih banyak berdoa pada Allah SWT agar fitnah ini segera dihilangkan, dan memilih berdiam diri di rumah.

Terkait fitnah tersebut, Taufik menegaskan, tak menutup kemungkinan pihaknya akan membuat laporan balik atas pencemaran nama baik, “Tidak menutup kemungkinan kami akan lakukan laporan pencemaran nama baik, persekusi, ancaman pemerasan dan ancaman kekerasan. Terlebih sudah disebarkan di media masa,” tegas Taufik.

Taufik pun menekankan mengenai kekeliruan penyebaran informasi yang ada, bahwa SA sudah tidak aktif dalam organisasi kepemudaan, “Pak SA sudah lama tidak aktif, sekarang banyak konsetrasi pekerjaan dan keluarga,” pungkasnya. (arh)

Comments

comments