BANDUNG,- Perkumpulan Jurnalis Bela Negara (JBN) secara resmi telah memiliki Studio Podcast yang berada di Teras Sangkuriang, Lantai 2 No.39, Kawasan Bandara Husein Sastranegara, Jalan Pajajaran, Kota Bandung.
Studio Podcast JBN ini diresmikan oleh Pembina JBN Marsekal Muda TNI I Nyoman Trisantosa, S.I.P., M.Tr., ditandai dengan pemotongan tumpeng, disaksikan Penasehat JBN Roedy Wiranatakusumah, Ketua JBN Gun, Sekjend JBN Bagoes, Pendiri JBN Mas Don, Perwakilan Danlanud Husein Sastranegara, Komandan Yon (Danyon) Armed 4/105 GS, Letkol Arm Awan Febrianto, dan Perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, (Bakesbangpol) Kota Bandung, Kamis (23/10/2020).
Kehadiran Studio Podcast JBN di kawasan Bandara Husein Sastranegara tidak lepas dari peran besar Penasehat JBN Roedy Wiranatakusumah dan partners.
Pembina JBN Marsekal Muda TNI I Nyoman Trisantosa dalam sambutannya mengatakan, keluarga adalah Bela Negara yang utama dan harus dikuatkan terlebih dahulu, setelah keluarga kuat baru lingkungan yang lebih besar lagi seperti Rukun Tetangga, Rukun Warga, sehingga dapat saling mengisi dan saling membantu, atau silih asah, silih asih, silih asuh.
“Bila keluarga dan lingkungan RT, RW, sudah kuat maka Bela Negara dapat lebih meluas lagi ke lingkungan Desa, namun tetap keluarga yang pertama kali harus diperkuat, melalui agama, kesehatan, serta pendidikan, dan di sinilah peran ibu sangat penting, karena ibu melahirkan saja sudah suatu bentuk bela negara,” kata Marsekal Muda TNI I Nyoman Trisantosa.
“Selanjutnya Guru juga sangat penting peranannya dalam Bela Negara karena mendidik anak-anak kita di sekolah, kemudian lanjut Bela Negara ke level selanjutnya, sehingga terbentuk seorang Pemimpin Bangsa,” kata Marsekal Muda TNI I Nyoman Trisantosa.
Lebih lanjut Marsekal Muda TNI I Nyoman Trisantosa menegaskan, kesejahteraan juga penting dalam Bela Negara, “Karena kesejahteraan penting untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan,” pungkasnya.
Sedangkan Penasehat JBN Roedy Wiranatakusumah atau biasa disapa Aom Roedy mengajak generasi muda dan milenial untuk bergabung bersama JBN, “Jadikanlah JBN menjadi pintu spektrum atau New Horizon untuk Knowledge, karena JBN memiliki SDM berpengalaman yang dapat memberi arahan, motivasi, berdasarkan keinginan bersama atas apa yang diinginkan oleh generasi milenial,” tegasnya.
“Maka dengan adanya Studio Podcast JBN, Pengurus JBN dapat membuat karya-karya yang sifatnya penguatan, baik penguatan pengetahuan, kemampuan diri, leadership, dan peningkatan kearifan lokal,” kata Aom Roedy.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada generasi milenial, JBN akan selalu bekerja sama dengan generasi milenial sebagai mitra,” pungkas Aom Roedy.
Seperti diketahui, visi dan misi Jurnalis Bela Negara (JBN) yang berdiri sejak 2017 adalah melawan berita hoax, serta menanamkan bela negara pada insan Jurnalis.
Perjalanan panjang Jurnalis Bela Negara (JBN) dimulai pada 23 Januari 2017 di Kalimasada Jalan Kalimantan No.5 Bandung oleh tiga orang pendiri JBN yang merupakan para Jurnalis, yakni, Seca atau akrab disapa Mas Don (seputarjabar), Rd. Moch. Gun Gun Gunanjar atau biasa disapa Gun (Aksi), dan Bagoes Rinthoadi (Arcom).
Tiga tahun kemudian, pada Kamis 27 Agustus 2020, JBN tuntas di akta-kan oleh Notaris Victory Bayumi SH, M.Kn.
Jurnalis Bela Negara (JBN) memedomani 8 Wajib Cakra JBN yang diberikan oleh mantan Pangkostrad yang kini menjabat Danpussenif, yakni Letjend Besar Harto Karyawan SH, M.Tr (Han).
Delapan Wajib Cakra JBN yakni, Niat, Sikap dan Perilaku, Pancaran Mata, Komunikasi, Kesiagaan dan Kewaspadaan, Daya Imajinasi, Keputusan, Keyakinan.