Stok Pangan Jelang Ramadan Aman dan Stabil

oleh -
Stok Pangan Jelang Ramadan Aman dan Stabil

Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan kalau ketersediaan bahan pokok dapat mencukupi kebutuhan jelang Ramadan hingga Lebaran.

Kementan menghelat pertemuan dengan dengan stakeholder komoditas beras, jagung, bawang merah, dan unggas guna membahas ketersediaan bahan pokok menghadapi Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2016 di Kantor Pusat Kementan.

Pertemuan ini dipimpin langsung Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang didampingi jajaran Eselon I Kementan.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memaparkan stok bahan pokok seperti beras, jagung, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, daging ayam dan telur ayam ras dapat mencukupi kebutuhan menjelang Ramadan sampai Lebaran yakni pada Juni dan Juli 2016.

Untuk beras ketersediaannya sebesar 7.152.400 ton sedangkan kebutuhannya hanya 5.626.400 ton, jagung ketersediaannya sebesar 3.910.600 ton sedangkan kebutuhannya 1.750.100 ton, dan bawang merah ketersediannya sebesar 241.600 ton sedangkan kebutuhannya hanya 175.600 ton.

“Sementara unggas yakni ayam daging ayam ras ketersediaan di bulan Juni dan Juli sebesar 494.000 ton dan kebutuhannya hanya 234.700 ton. Telur ayam pun kebutuhannya dapat terpenuhi, yakni ketersediaannya sebesar 503.400 ton sedangkan kebutuhannya hanya 253.600 ton,” jelas Amran seperti dikutip dari Liputan6.com dari keterangan tertulis, Senin (23/5/2016).

Ketua Asosiasi Pedagang Beras Pasar Induk Beras Cipinang (PBIC), Nelly Soekidi menegaskan ketersediaan beras di PIBC menjelang Ramadan dan saat Lebaran dapat tercukupi.

Ini dapat dilihat dari ketersediaan beras saat ini di PIBC sesuai dengan pasokan normal yakni 25 truk beras yang masuk setiap hari dengan harga termurah Rp 7.800 per kg.

“Perlu diketahui, dinamika Pasar Induk Beras Cipinang pada saat 10 hari sebelum dan sesudah Lebaran sedikit pedagang yang jual beras. Ini bukan berarti beras langka, tapi pedagang sebagian beras mudik. Untuk pedagang yang tidak mudik, pihak pasar induk memberikan bantuan berupa buffer stok,” terang Nelly.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Bawang Merah Pasar Kramat Jati, Hasan Kudri mengungkapkan ketersediaan bawang merah pada Juni dan Juli aman tercukupi bahkan surplus.

Ini dibuktikan dengan pasokan bawang merah yang masuk Jakarta sebanyak 280 ton hingga 300 ton per hari sedangkan kebutuhan hanya 240 ton hingga 280 ton per hari.

“Banyaknya pasokan ini karena bertepatan dengan musim panen raya,” ujar Amin.

Dia menuturkan, harga bawang merah saat ini sudah turun jika dibanding harga 2 minggu lalu. Harga bawang merah di tingkat bandar Rp 14.000 hingga Rp 20.000 per kg dan di tingkat eceran untuk bawang merah kecil Rp 20.000 per kg dan bawang merah besar Rp 25.000 per kg. Sedangka harga bawang merah pada 2 minggu lalu mencapai Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per kg.

Ketua Dewan Bawang Merah Nasional, Amin Kartiawan Danova menambahkan ketersediaan bawang merah di daerah pada bulan puasa dan Lebaran tercukupi. Produksi bawang merah melimpah di daerah sentra produksi yakni Bima, Brebes, Nganjuk, Probolinggo,Malang, Sumbawa, Enrekang dan Jabar mencapai 85.000 ton 110.000 ton.

“Untuk itu, harga di bulan Juni dan Juli atau menjelang Ramadan dan saat Lebaran akan turun sampai Rp 13.000 hingga Rp 20.000 per kilogram,” tutur Amin.

Dalam pertemuan ini, Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan stakeholder komoditas beras, jagung, bawang merah, dan unggas. Ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan pasokan dan harga pangan menjelang Ramadan dan saat Lebaran. (Ahm/Ndw)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.