Purwakarta – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki dan Wakil Ketua Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Dhony Rahajoe, meninjau lokasi pendidikan dan pemberdayaan masyarakat terintegrasi di perbukitan Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat, (6/7/2023).
Teten Masduki dan Dhony Rahajoe khusus bertandang untuk melihat bagaimana implementasi program bernama Kampung Ilmu yang dirintis oleh para relawan Yayasan Nurani Dunia binaan sosiolog Imam Prasodjo.
Sebagai salah satu aspek penting pendorong pembangunan sosial dan ekonomi, pendidikan berperan menciptakan masyarakat yang berdaya saing melalui pemerataan kesempatan belajar, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pertumbuhan kreativitas dan perkembangan siswa.
Namun hingga tahun 2019 silam, para siswa SMKN Tegalwaru, Purwakarta sempat tak memiliki ruang kelas yang memadai untuk kegiatan belajar hingga menumpang di salah satu SMP setempat.
Melihat adanya peluang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan implementasi program pemberdayaan masyarakat di Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, para relawan Yayasan Nurani Dunia membangun Kampung Ilmu sebagai sarana proses belajar terintegrasi antara sekolah kejuruan dan sentra-sentra pembelajaran non-formal.
Kampung Ilmu bertujuan menciptakan model alternatif pendidikan dan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas, yang terbangun secara integratif, inovatif dan partisipatif.
Bak gayung bersambut, kolaborasi lintas pemangku kepentingan pun terwujud melalui keterlibatan pelaku usaha, salah satunya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), dalam pembangunan komplek SMKN dan Kampung Ilmu di Tegalwaru, Purwakarta.
Pada kunjungan tersebut, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki, Wakil Ketua Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Dhony Rahajoe serta Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo melakukan diskusi terbuka bertema Pengembangan Kampung Ilmu Sebagai Wadah Pendidikan dan Pemberdayaan Berbasis Komunitas, serta tinjauan langsung ke beberapa lokasi, untuk memaparkan konsep Kampung Ilmu yang tengah dijajaki untuk replikasi program sejenis di wilayah IKN di Kalimantan Timur.
“Saya yakin, bila pendidikan di seluruh pelosok tanah air dilengkapi dengan unit-unit usaha inovatif di sekitar sekolah (terutama SMK) sebagai wadah pelatihan dan pemberdayaan, pendidikan kita akan menjadi ajang pembelajaran yang efektif dimana siswa dan warga sama-sama belajar membangun kemandirian”, kata Imam Prasodjo.
Selama dialog, Teten Masduki sangat mengapresiasi pengembangan Kampung Ilmu agar masyarakat bisa memiliki keterampilan yang mumpuni demi kehidupan yang lebih baik. “97 persen lapangan kerja didominasi oleh sektor non-formal. Kita harus mulai memikirkan apa yang menjadi keunggulan perekonomian Indonesia dan fokus bagaimana melanjutkan masyarakat yang memiliki keahlian. Sekolah ini (SMKN Tegalwaru) bisa menjadi percontohan kalau bisa mengubah masyarakat di sekitarnya”, tutur Teten.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Teten, Dhony Rahajoe berharap Kampung Ilmu juga bisa diterapkan di IKN.
“IKN adalah milik kita bersama. Pengembangan wadah pendidikan dan pemberdayaan sejenis seperti Kampung Ilmu di IKN relatif lebih mudah karena banyak lahan yang masih bisa digunakan. Tentunya dengan adanya dukungan dari banyak pihak dan instansi terkait akan sangat membantu untuk membangun sebuah standar komplek pendidikan modern”, sahut Dhony.
Dukungan SBI untuk Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Pemberdayaan
Sebagai pelaku usaha yang mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, SBI yang merupakan anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, turut mendukung terwujudnya Kampung Ilmu melalui program pengembangan pengetahuan dan keterampilan terpadu masyarakat yang bernama Solusi Academy.
“Solusi Academy merupakan dukungan ruang belajar yang memberi nilai tambah pada komunitas dampingan dan sesuai dengan konsep pendidikan terintegrasi Kampung Ilmu. Ini adalah wujud komitmen kami pada pembangunan berkelanjutan yang tak hanya berfokus pada pembangunan fisik, namun juga pembangunan manusia yang berkontribusi pada pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs)”, tutur Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo.
Dalam pembangunan Kampung Ilmu, SBI menghadirkan produk unggulannya seperti PakCrete, sebuah solusi fleksibel untuk proyek konstruksi di daerah terpencil, yang umumnya memiliki keterbatasan akses terhadap logistik dan bahan baku seperti lokasi Kampung Ilmu yang berada di atas perbukitan di Tegalwaru, Purwakarta.
PakCrete adalah produk sak bahan beton kering jumbo andal dan siap pakai, yang mempermudah penanganan dan pengiriman beton tanpa biaya tambahan untuk pembangunan dan pengoperasian batching plant.
“Meskipun dengan akses (jalan) pengiriman material yang terbatas, hal ini tidak menghentikan langkah kami untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan para pemangku kepentingan. Kedepan, kami juga akan mengembangkan program-program kemitraan yang melibatkan karyawan SBI (employee voluntary) untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di sini”, tutup Lilik.***