KAB. BANDUNG – Jajaran Satgas Citarum Harum Sektor 21 Subsektor 17 menyebar pemasangan spanduk imbauan ajakan kepada warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan alam. Hal tersebut sebagai salasatu bentuk kegiatan preemtif dalam rangka mengubah mindset warga masyarakat agar lingkungan daerah aliran sungai terawat dan terbebas dari pencemaran.
Tampak pesan dari spanduk yang terpasang dan mudah terbaca di sejumlah titik strategis daerah aliran Sungai Citarik tersebut diantaranya berbunyi “Lestarikan Alam Kita Demi Kelangsungan Anak Cucu“, “Jaga Ibu Pertiwi Dengan Wujudkan Bersih, Rapi, Indah, Aman“, serta “Jaga & Lestarikan Lingkungan Kita, Kalau Bukan kita, Siapa Lagi? Kalau Tidak Sekarang, Kapan Lagi?“.
“Ya, saat ini kami dari Sektor 21 Satgas Citarum Subsektor 17/Solokanjeruk menyebar pemasangan spanduk atau banner di sejumlah titik lintas desa di daerah aliran Sungai Citarik. Ini juga bagian dari komunikasi sosial. Harapannya warga masyarakat yang membacanya tergugah untuk turut mencintai lingkungan alamnya, minimal tidak mengotori daerah aliran sungai dengan membuang sembarang sampah organik ataupun anorganik,” jelas Dansubsektor 21-17 Serma Agus Sumarna, Kamis (17/11/2022).
Komunikasi sosial yang juga rutin dilaksanakan oleh personel Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 17 terkait Citarum Harum selama ini adalah dalam bentuk kunjungan secara door to door ke rumah warga atau di kesempatan kumpulan warga.
Menanggapi maraknya spanduk imbauan yang kini terpasang di daerah aliran Sungai Citarik wilayah Solokanjeruk, ditanggapi positif oleh Ketua Forum Peduli Sungai Citarik (FPSC), Asep Naga, “Spanduk-spanduk imbauan itu kami rasa sangat dibutuhkan, karena itu sebagai simbol ada pelaksanaan dan ada orangnya. Meskipun menurut kami warga disini sudah semakin tertib dengan tidak membuang sampah sembarangan sejak adanya Satgas Citarum. Mungkin masih ada satu dua yang belum sadar, tapi intinya sudah terkendali,” katanya saat ditemui awak media di Taman Bilung di Desa Cibodas.
Senada dengan itu, Ibu Ai Pipih Sopiah saat diwawancara oleh awak media di tempat terpisah, mengapresiasi spanduk imbauan berukuran cukup besar yang dipasang oleh Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 17 di tempat-tempat yang mudah dibaca oleh warga masyarakat.
“Bagus sekali, imbauan di spanduk itu sudah jelas kita sebagai manusia harus menjaga alam, kita hidup bersatu dengan alam, sehingga lingkungan harus terjaga kebersihannya. Dengan adanya Citarum Harum ini kita sebagai masyarakat juga merasa sangat terbantu, seperti kalau dulu suka banjir, sekarang sudah ngga, sampah-sampah juga teratasi. Jadi tidak ada alasan lagi untuk warga untuk buang sampah sembarangan,” ucap Ai Pipih Sopiah yang juga aktif sebagai pelatih senam dan pecinta alam.
Menengok kebelakang, salasatu faktor penyebab DAS Citarum menyandang predikat sungai terkotor di dunia dan viral pada tahun 2017 silam adalah timbulan sampah. Tentunya hal tersebut mencoreng martabat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya.
Dengan hadirnya program Citarum Harum yang awalnya diinisiasi oleh Kodam III/Siliwangi dan direspon oleh pemerintah pusat dengan terbitnya Perpres No. 15 tahun 2018 terkait program percepatan pengendalian kerusakan DAS Citarum dan TNI terlibat di dalamnya. Hal tersebut dianggap penting dilaksanakan karena DAS Citarum termasuk aliran strategis nasional yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari, pertanian, dan sumber pembangkit tenaga listrik.
Program ini tentunya tidak akan berhasil jika kebiasaan warga masyarakat yang belum disiplin dalam mengelola sampahnya tidak berubah, serta minim kolaborasi. Tetapi apabila program ini berjalan dengan baik, diharapkan akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat dan menghidupkan ekonomi kerakyatan.