BANDUNG,- Terhambatnya ratusan kendaraan pengangkut sampah di TPA Sarimukti yang kini terjadi, diakibatkan akses jalan landasan didalam TPA yang digenangi lumpur, mengakibatkan terjadinya antrian panjang truk sampah lebih dari 3 (tiga) kilometer yang menuju ke lokasi TPA.
Diketahui bahwa tempat pembuangan dan pemrosesan sampah akhir yang terletak di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat ini, menampung sampah dari wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat sendiri, kurang lebih 1.700 ton per harinya.
Peristiwa macetnya truk pengangkut sampah menuju ke TPA Sarimukti, kini sampai mengharuskan tiap truk mengantri lebih dari 9 jam, ini bukanlah pertama kali terjadi, namun merupakan persoalan yang kerap terulang, terlebih jika curah hujan turun dengan intensitas yang tinggi. Diberitakan sebelumnya, terhambatnya akses menuju ke TPA Sarimukti berakibat pada ritase truk pengangkut sampah menjadi berkurang. Sehingga bisa berimbas pada menumpuknya sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Balai Pengelolaan Sampah Regional Provinsi Jawa Barat, Arief Perdana, menyebutkan bahwa kemacetan yang terjadi di TPA Sarimukti saat ini karena faktor infrastruktur dan curah hujan. “Antrian panjang terjadi karena amblasnya jalan operasional disebabkan hujan terus menerus, jadi waktu pembuangan lebih lama, dan akibatnya adalah antrian panjang truk pengangkut sampah,” ujar Arief melalui pesan singkatnya, Kamis (8/3/2018).
Arief menambahkan, antrian panjang truk sampah tersebut tidak akan terjadi bila kondisi jalan sudah kering, “Kalau jalannya kering, tidak ada masalah,” imbuhnya.
Secara teknis dijelaskan oleh Arief lagi, “Sebenarnya kalau hujan berintensitas tinggi, membuat truk sulit melakukan manuver karena kondisi jalan licin dan menjadi pending bagi truk yang lain,” jelasnya.
Dikesempatan tersebut Arief juga berpesan kepada masyarakat agar bisa membantu dengan menuntaskan sampah pada sumbernya. Hal ini disebutkan oleh Arief agar volume sampah bisa diminimalisir. “Seminimal mungkin tidak membuang sampah di tempat sampah rumah kita. Artinya, lakukan gerakan pilih, pungut dan olah, atau PPO (Pilah, Pilih, Olah) sampah untuk menambah manfaat sisi lain dari sampah, sehingga motto sampah membawa berkah memang demikian adanya,” pungkas Arief. [St]