Bandung, Walikota Bandung Ridwan Kamil mengaku prihatin atas peristiwa Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh tim saber pungli dari Polrestabes kota Bandung yang diduga menimpa Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu kota Bandung, “Tentu saya prihatin karena sudah berkali-kali di tiap rapat di tiap kesempatan saya ingatkan (kepada PNS) untuk fokus pada pelayanan masyarakat, jangan tergoda yang macam-macam”, urai Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, saat memberikan keterangannya bersama Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Hendro Pandowo kepada awak media di Pendopo kota Bandung, Sabtu (28/1).
“Ke semua orang selalu saya tekankan bahwa ada 3 (tiga) ukuran PNS atau sekarang disebut ASN, yaitu Integritas, Melayani dan Profesional, itu terus menerus saya sampaikan”, jelasnya. Emil melanjutkan, “Saya sedih karena jika betul masih ada (kasus) seperti ini artinya arahan dan instruksi saya ada yang tidak mengindahkan”, tegasnya.
Emil mengingatkan agar ASN yang lain jangan sekali-kali menggadaikan integritasnya dan tergoda oleh materi yang tidak semestinya yang nanti bisa berujung pada konsekwensi hukum.
Atas peristiwa OTT yang membelit Kepala Dinas PMDPTSP ini, Emil menjanjikan pelayanan perijinan akan terus berjalan, “Saya pastikan kepada masyarakat bahwa layanan perijinan di kota Bandung tidak akan terganggu, saya akan turun langsung untuk memastikan hal itu, karena sudah menjadi bagian tugas saya”, urai Emil.
Pada kesempatan itu Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Hendro Pandowo menjelaskan bahwa tim saber pungli kota Bandung kemarin sore (27/1) telah berhasil menangkap tangan Kepala Dinas PMDPTSP berinisial DW di kantornya, “Saat ini kami telah menyita uang sejumlah Rp. 300 juta dan $ 20.000,- dan sekarang sedang dilakukan pemeriksaan dan pendalaman terkait mekanisme, proses serta modus operandinya”, ujarnya.
“Yang jelas kita sudah lakukan OTT dan kita lakukan penyitaan barang bukti uang rupiah dan dollar, dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap 5(lima) orang”, kata Kapolres menambahkan.
Pihak kepolisian saat ini sudah memeriksa dan menyegel ruang kerja dan kamar tidur di rumah tersangka untuk keperluan penyelidikan dan penyidikan.
Menurut Kapolres, sekarang masih diperiksa lima orang yang diantaranya ajudan, staf dan sopir.
“Operasi saber pungli ini merupakan arahan dari walikota untuk upaya membersihkan birokrasi di kota Bandung, dan kasus yang terjadi saat ini terkait dengan pungli dan gratifikasi, namun pemeriksaan yang saat ini belum selesai”, pungkasnya. (stanly)
