PPATK Temukan aliran Dana Triliunan Rupiah Dari Jaringan Gembong Narkoba Freddy Budiman

oleh -
Agus Santoso PPATK
PPATK Temukan aliran Dana Triliunan Rupiah Dari Jaringan Gembong Narkoba Freddy Budiman

Dana  mencurigakan terkait dengan jaringan narkoba Freddy Budiman sebesar Rp 3,6   Triliun  telah ditemukan oleh PPATK (Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan).

 

Jakarta— Agus Santoso selaku Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)  mengatakan lembaganya menemukan aliran dana mencurigakan terkait dengan jaringan terpidana mati gembong narkoba Freddy Budiman sebesar Rp 3,6 triliun. “Iya, betul, kami menemukan dugaan tersebut,” ujar  Agus, Jumat,(12/8) kepada media.

Menurutnya, dugaan aliran dana tersebut sudah lama ditemukan PPATK. Saat ini, ujar dia, laporan transaksi keuangan mencurigakan tersebut sudah diserahkan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN). “Sudah ditindaklanjuti dengan penyidik BNN. Silakan cek ke BNN,” tuturnya.

Baca Juga:  Peran Serta Masyarakat Meningkat Untuk Melawan Narkoba

Namun sejauh ini Agus menolak membeberkan siapa saja yang ada dalam catatan transaksi mencurigakan tersebut. Dia juga tidak bisa memastikan dalam data tersebut ada rekening atas nama Freddy Budiman. Sebab, kata dia, ada kemungkinan Freddy menggunakan rekening dengan nama orang lain dalam menjalankan bisnis narkobanya dari balik jeruji.

Agus juga membenarkan bahwa lembaganya tidak menyerahkan data temuan transaksi mencurigakan tersebut kepada kepolisian. “Karena kami melihat ini kasus narkotik, maka kami serahkan kepada BNN, bukan kepada Polri,” ujarnya.

Baca Juga:  Satuan Narkoba Polres Banjar Gagalkan Peredaran Ilegal Obat-obatan Keras

Dugaan aliran dana dari jaringan narkoba Freddy mengemuka setelah koordinator Kontras, Haris Azhar, mengunggah tulisannya soal obrolannya dengan Freddy sebelum Freddy dieksekusi mati. Dalam tulisannya itu, Haris menceritakan pengalaman Freddy mengendalikan bisnis narkotiknya meski mendekam di penjara.

(bhq)

DPSP

 

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.