SorotIndonesia.com , Semarang – Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kota Semarang memberangkatkan 70 santri kembali ke pondoknya di Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Minggu (5/7/2020).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu perhatian PKB terhadap santri dan pondok pesantren di masa pandemi Covid-19.
Rombongan santri dari Kota Semarang yang diangkut dua bus itu diberangkatkan dari halaman Balaikota Semarang yang dilepas oleh Ketua DPC PKB Kota Semarang, Muhammad Mahsun, dan sekretaris DPC PKB Kota Semarang, Antoni Yudha Timor, beserta empat anggota Fraksi PKB yaitu M Sodri, HM Rohaini, Gumilang Febriyansyah dan Juan Rama, bersama Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Selain itu, turut hadir Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Anashom, Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI NU) Kota Semarang KH Ulil Albab Syaikhun, serta para wali santri.
M Mahsun ketika berpidato selaku perwakilan Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Kota Semarang mengatakan, santri sangat diharapkan perannya di masyarakat. Maka, pesannya, setiap santri harus tenanan (serius) belajar, taat pada guru dan senantiasa mendoakan bapak dan ibu agar ilmunya bermanfaat.
“Kita para santri ini dibutuhkan masyarakat. Tidak hanya dalam urusan keagamaan. Setiap saat negara pun membutuhkan. Mari belajar serius. Mondok sing tenanan. Taati guru. Doakan orangtuamu. Semoga ilmu kalian bermanfaat,” tutur Mahsun.
Seperti biasanya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tampil hangat ketika menyambut. Dia membuat kuis ketika berpidato. Para santri diminta maju lalu diberi pertanyaan ringan. Yang menjawab benar langsung diberi uang saku. Tak kurang enam santri putra maupun putri berhasil memenangkan kuis itu.
Pertanyaan yang dilontarkan Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, tentunya tak jauh dari seputar kota Semarang. Dua dantaranya,”Tanggal berapakah lahirnya Kota Semarang?. Berapa jumlah kelurahan di Kota Semarang?.
“Mondok itu keren. Dan pesantren Lirbiyo itu sangat keren. Saya ikut bahagia bersama adik-adik santri. Saya punya sangu sedikit. Jadi saya bagi lewat kuis saja,” ujar Walikota dengan gaya bercanda, yang langsung disambut tepuk tangan meriah para santri.
Santri Pemimpin Bangsa
Harapan tersendiri disampaikan Ketua PCNU Kota Semarang H Anashom. Dalam sambutannya berpesan, para santri harus siap menjadi pemimpin bangsa. Kata Anashom, tidak semua lulusan pesantren harus mendirikan atau mengasuh pesantren. Harus ada yang masuk ke ranah lain dalam urusan negara.
“Alumni pesantren harus siap jadi pemimpin bangsa. Gus Dur dan Kiai Ma’ruf Amin itu presiden dan wakil presiden RI. Beliau pemimpin bangsa. Jadi kalian harus siap mengikuti jejak beliau,” tuturnya.
Lanjutnya, Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj dan Rais Am PBNU terdahulu, KH Mustofa Bisri, juga alumni Lirboyo. Maka, sebut Anashom, sudah sepantasnya santri Lirboyo berpikir besar dan bercita-cita tinggi.
“NU juga butuh kiprah kalian. Para senior kalian adalah para pemimpin NU. Jadi saya harap kalian nanti juga mengabdi di NU,” pinta Anasom disertai kutipan ayat dan dalil dari kitab untuk menguatkan pesannya itu demi memotivasi para santri.
Para wali santri dan para santri Lirboyo mengucapkan terima kasih atas perhatian PKB Kota Semarang yang telah memfasilitasi acara tersebut.
“Terima kasih. Matur nuwun kami sampaikan kepada PKB Kota Semarang, yang telah memfasilitasi kami kembali ke pondok. Perhatian macam ini sangat berarti bagi para santri,” ucap Mas’ud, sorang wali santri warga Genuk, Semarang di lokasi pemberangkatan. (ARH)