TASIKMALAYA, Dua Kelompok pemuda terlibat perkelahian di Cafe Zanzibar tempat hiburan malam, jalan Indihiang, Kota Tasikmalaya, dua korban terluka di kepala.
Kejadian perkelahian tersebut bermula dari salah satu kelompok pemuda Kp Nagrog Indihiang Tasikmalaya ribut dengan kelompok lain, belum diketahui pasti apa penyebab keributan tersebut.
Menurut salah seorang rekan korban, Budiman mengatakan ”Ada puluhan orang yang mengeroyok korban, kejadian tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 23.00 wib di Cafe Zanzibar. saya melihat korban langsurng terjatuh, terus saya angkat ke dalam mobil, langsung dibawa ke RSU Permata Bunda Indihiang”, jelasnya kepada Sorot Indonesia.
Eris yang menjadi salah satu korban, merupakan Ketua PAC (Pimpinan Anak Cabang) PP (Pemuda Pancasila ) Cisayong, Tasikmalaya. Saat ditemui Sorot Indonesia, Eris mengatakan “saya tidak tau asal muasal perkelahian tersebut, saya hanya berusaha untuk melerai atau memisahkan kedua kelompok yang sedang berselisih paham, akan tetapi malah balik menyerang ke saya, saya juga tidak mengetahui kelompok mana yang menyerang dan motifnya apa. saya juga tidak mengenali para penyerang tersebut, sehingga saya jadi korban. Kejadian pengeroyokan tersebut keesokan harinya dilaporkan ke Polres Tasikmalaya Kota”, jelasnya.
Kamis 09/05/ 2017 Rijal atau yang sering disapa bung Rijal, Ketua MPC (Majlis Pimpinan Cabang) Pemuda Pancasila Kab. Tasikmalaya mengumpulkan semua jajaran pengurus PAC Pemuda Pancasila (PP) Kec. Cisayong untuk bermusyawarah dengan keluarga para pelaku pengeroyokan terhadap Ketua PAC, bertempat di Sekretariat PAC PP Cisayong.
Dalam musyawarah tersebut terjalin kata sepakat islah atau damai dari kedua belah pihak. Ketua MPC Kab. Tasikmalaya mengatakan, “Kita tidak melihat mana salah mana benar, yang penting hari ini kita datang ke sekretariat ini dengan niat baik, kita bersama-sama damai, kita tidak ada masalah kembali dan kita akan datang ke Polsek Indihiang bersama-sama, kita menyatakan bahwa kita sudah berdamai.
Ia pun berharap, mudah-mudahan ke depan hal ini tidak akan terjadi kembali, “mari kita ambil hikmahnya, mari kita jaga kebersamaan, persaudaraan dan saling bermaaf-maafan” pungkasnya. (Budi)