Banjar,- Hari Air Sedunia (World Water Day) setiap tahunnya diperingati pada tanggal 22 Maret, dicetuskan pertama kali pada tahun 1992 saat diselenggarakannya United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro Pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 melalui Resolusi Nomor 147/1993, sekaligus menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air Dunia setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati sejak tahun 1993.
Peringatan Hari Air Sedunia tahun 2017 kali ini, mengangkat tema “Wastewater” Tema ini jika dialihbahasakan menjadi “Air Limbah”.
Peringatan Hari Air Sedunia tahun 2017 ini secara global memfokuskan perhatian pada pentingnya air tawar dan advokasi untuk pengelolaan sumber daya air tawar berkelanjutan, dengan target untuk meningkatkan daur ulang air dan menggunakannya kembali dengan aman serta mengurangi proporsi air limbah yang tidak diolah.
Program ini memberi kontribusi pada akses air bersih dan sanitasi, serta turut menjangkau upaya pencegahan terhadap penyakit yang berasal dari air kotor. Pengelolaan air buangan dianggap tidak hanya penting bagi kelanjutan hidup anak-anak di masa mendatang, akan tetapi juga berkaitan dengan kesehatan, dan pembangunan.
Memanfaatkan momentum Hari Air Dunia, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy melakukan gerakan aksi kali bersih Sungai Ciroas, Rabu, 22 Maret 2017. Sungai di belakang Pasar Gede Kota Banjar, tersebut mengalami degradasi lingkungan akibat terjadinya pencemaran limbah rumah tangga
Kepala BBWS Citanduy Danang Baskoro mengatakan “Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret tahun ini memberi perhatian khusus pada upaya mempertahankan sumber daya air berkelanjutan dengan tema: Kenapa Air Buangan? Tema ini berkaitan dalam hal mengurangi dan menggunakan kembali air buangan yang bersumber dari rumah tangga, industri dan atau kotapraja (perkantoran)”.
Bersama Kepala BBWS Citanduy Danang Baskoro, Walikota Banjar dan diikuti oleh yang lainnya langsung turun ke dasar sungai lalu menyusuri dan membersihkan sampah yang memenuhi badan sungai ciroas.
“Kami memperingati hari air sedunia yang ke 25 dengan membersihkan sungai, namun masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa air yang mengalir di sungai penting untuk kebutuhan hidup. Namun terbuang begitu saja terkena limbah,” ujar Danang Baskoro usai membersihkan sungai.
Lebih lanjut, aksi kali bersih ini sebagai tindakan untuk mencegah bencana banjir, karena banjir diawali dengan aliran sungai yang terhambat oleh sampah sampai akhirnya meluap, terutama saat turun hujan. Hal ini menjadi tantangan BBWS Citanduy untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai demi keberlangsungan hidup.
Kepala BBWS Citanduy Danang Baskoro menuturkan sebelumnya BBWS juga telah melakukan kegiatan dengan mengajarkan kepada mahasiswa dan pelajar dalam memanfaatkan dan mengolah sampah, sehingga sampah dari rumah tangga maupun sumber lainnya bisa diambil dan dimanfaatkan.
“Harapan saya dengan kegiatan ini bisa menyadarkan masyarakat agar peduli terhadap sungai dan sadar bahwa sungai dan airnya penting untuk kehidupan, yang paling mudah dilakukan jangan membuang sampah ke sungai,” katanya.
Kegiatan membersihkan sampah di sungai ini juga sebagai langkah antisipasi bencana banjir, karena meskipun sungai kecil namun potensi adanya bencana banjir masih tetap ada.
Karenanya dengan mengangkat “Wastewater” sebagai tema Hari Air Sedunia 2017 diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bertindak mengurangi limbah yang dibuang dan meningkatkan daur ulang dan penggunaan kembali air limbah secara aman. (Ajat Sudarjat)