Penjelasan Imigrasi Singapura soal Pemeriksaan Letjen (Purn) Suryo Prabowo di Changi

oleh -
Penjelasan Imigrasi Singapura soal Pemeriksaan Letjen (Purn) Suryo Prabowo di Changi
Penjelasan Imigrasi Singapura soal Pemeriksaan Letjen (Purn) Suryo Prabowo di Changi

Jakarta —Mantan Kasum TNI, Letjen (Purn) Suryo Prabowo, sempat tertahan di Bandara Changi Singapura karena disebut masuk dalam daftar hitam. Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo protes. Apa penjelasan Imigrasi Singapura?

Immigration and Checkpoints Authority mengeluarkan rilis hari ini, Sabtu (20/8/2016). Tak disebutkan soal masuknya Suryo Prabowo dalam daftar hitam. Hanya ada penjelasan soal pemeriksaan Suryo Prabowo.

Dijelaskan, Suryo Prabowo tiba di Singapura pada 17 Agustus 2016 sekitar pukul 05.35 waktu setempat. Dia diwawancara oleh petugas pemeriksa selama 30 menit.

“Telah diinformasikan bahwa wawancara itu merupakan bagian dari prosedur keamanan bandara. Setelah wawancara selesai, dia (Suryo Prabowo) diizinkan terbang,” demikian tertulis dalam rilis tersebut.

“Sebagai bagian keamanan bandara, pengunjung atau turis bisa jadi diwawancara. Proses ini dilakukan di seluruh pos pemeriksaan.”

Suryo Prabowo adalah Kepala Staf Umum TNI pada periode 1 April 2011-30 Juni 2012. Ia sempat menjadi Wakil Gubernur Timor Timur pada tahun 1998. Perwira TNI AD korps Zeni ini adalah alumni Akabri tahun 1976 dan peraih Adhi Makayasa, dan Tri Sakti Wiratama sebagai taruna lulusan terbaik.

Dari akun facebook, Suryo Prabowo menceritakan pada Rabu (17/8), ia baru pulang dari Fiji dengan menggunakan maskapai Fiji Airways FJ361 dan transit di Bandara Changi. Ia mengaku tertahan oleh pihak Imigrasi Singapura saat akan keluar terminal untuk mengambil bagasi. Ia ditanya soal riwayat hidupnya selama sekitar 1 jam. Ia juga sempat ditanya mengenai hal yang tidak diketahuinya, yaitu sosok Indra M.

sumber:Detik

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.