Turut hadir mendampingi Panglima TNI, KSAD Jenderal TNI Mulyono, KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Danjen Kopassus Mayjen TNI M Herindra, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana, Dankorpaskhas Marsda TNI Adrian Watimmena, dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman.
Jenderal Gatot mengatakan, sesuai apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kejadian pembajakan yang kedua, Panglima TNI diperintahkan menyiapkan pasukan untuk setiap saat kita bisa melakukan tindakan tegas.
“Saya datang ke sini untuk mengecek kesiapan semuanya. Saya tidak bisa jelaskan tempatnya di mana dan bentuk latihannya seperti apa. Latihan ini hanya untuk prajurit agar terbentuk feeling. Sehingga suatu saat TNI disiapkan untuk berangkat, dan berdasarkan sejarah tidak ada yang gagal, kita harus optimis,” kata Gatot.
Menurut Gatot, jumlah pasukan yang dikerahkan (TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Kepolisian) berkisar ratusan personel. Sesuai dengan fungsi dan profesionalisme masing-masing, tergantung pada jenis operasi.
Terkait perkembangan upaya pembebasan yang dilakukan Angkatan Bersenjata Filipina, Gatot menuturkan, sampai saat ini militer Filipina masih melaksanakan operasi.
“Kalau mereka minta bantuan kita, dengan puji syukur, saya langsung berangkatkan. Pasukan saya sudah tunggu saja, sudah tanya kapan dia berangkat,” ucap Gatot. (sindonews.com) ed: ahm-bhq-