BANDUNG, (sorotindonesia.com) Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Bandung, Priana Wirasaputra, mewakili walikota Bandung menghadiri acara Pameran Tunggal Residensi Enora Lalet, seniman asal Perancis yang memadukan seni fotografi dan makanan sebagai objek.
Pameran Tunggal bertajuk Tata Boga ini di gelar di Selasar Sunaryo Space Art Jl Bukit Pakar Timur No. 100 Bandung dari tanggal 24 Februari – 19 Maret 2017, bekerjasama dengan Institut Francais Indonesia (IFI).
Enora Lalet pada sambutannya menyampailan, “Ketika saya kecil, saya melihat buah-buahan Indonesia bagaikan keluar dari sebuah mimpi, es campur bagaikan pelangi dan jajanan pasar mengingatkan saya pada mainan, semua itu begitu memanjakan mata”, ujarnya. Lebih lanjut ia menguraikan, “Hari ini saya sangat bangga karena bisa mempersembahkan sejumlah karya fotografi kuliner terbaru saya ditempat yang sangat bergengsi di Indonesia, sebuah negeri yang sangat penting dan telah menjadi bagian hidup saya. Disini kami ingin menampilkan pencampuran budaya Indonesia yang sungguh luar biasa dengan membuka semua batasan-batasan, seri ini adalah sebuah ajakan untuk membuka seluruh panca indera untuk mencicipi sebuah potongan yang karya warna dari Indonesia, saya berharap bangsa Indonesia tidak melupakan semboyan Bhineka Tunggal Ika dan seni harus selalu bertahan demi dunia yang sehat”, urainya.
Chabib Hapsoro, penulis seni, berkomentar bahwa karya seni Enora merupakan hal yang menarik, belum banyak seniman yang menggunakan makanan, Enora menghias menggunakan ornamen yang dipengaruhi Perancis dan Eropa. Pada proses residensi ini dia (Enora) menggunakan material lokal dari buah-buahan dan cemilan, mengunggah rasa ke visual yang kita rasakan menjadi sesuatu yang baru, “saya mengusulkan buat workshop untuk seniman muda di Bandung, kita disini banyak material yang dibutuhkan”, pungkas Chabib.
Pada kehadirannya di pembukaan pameran tersebut, Priana Wirasuptra kepada wartawan SII mengaku kagum atas hasil karya Enora Lalet dan Matthias Lothy, “Semoga karya mereka bisa menjadi motivasi bagi kita, mereka mampu mengeksplor bahan material yang ada di Indonesia menjadi perpaduan bentuk seni yang berbeda”.
Pada pembukaan pameran tersebut dihadiri juga oleh Direktur IFI Bandung Melanie, Sunaryo beserta istri, dan para tamu undangan. (Stanly)