Organisasi kedaerahan tertua di Indonesia yang usia mencapai 103 tahun, yakni Paguyuban Pasundan terus berupaya mendorong agar calon presiden/wakil presiden yang berlaga di Pemilihan Presiden 2019 berasal dari tokoh sunda.
“Tentunya, kita (etnis Sunda) sebagai etnis kedua terbesar di Tanah Air setelah Jawa, kita harus ada perwakilan untuk Pilpres nanti,” kata Ketua Bidang Pendidikan Tinggi Paguyuban Pasundan Eddy Jusuf di Bandung seperti dikutip dari Antara, Minggu (22/5).
Dia menilai selama ini banyak sekali tokoh dari etnis Sunda yang memiliki kemampuan luar biasa di tingkat nasional dan sudah memberikan kontribusi besar untuk negara ini.
“Kita tahu bahwa banyak sekali orang ‘nyunda’ yang memiliki nama besar. Paguyuban Pasundan harus menjadi payung untuk semua tokoh tersebut,” kata dia.
Ketika ditanyakan apakah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher, pantas menjadi capres/cawapres pada Pilpres 2019, Eddy yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pasundan ini enggan berkomentar lebih lanjut.
“Kami belum mau memunculkan nama secara spesifik, namun Pak Aher sendiri merupakan salah satu bagian dari keluarga besar Paguyuban Pasundan,” katanya.
Dia berharap di umurnya yang ke-103 tahun ini, Paguyuban Pasundan sebagai ormas kedaerahan ini bisa semakin dirasakan manfaatnya terutama untuk mengatasi masalah pendidikan dan ekonomi di negara ini.
“Sejak awal pendiriannya, Paguyuban Pasundan fokus untuk memberantas kebodohan dan kemiskinan. Hal ini menjadi pendorong kuat untuk terus berkontribusi dalam bidang pendidikan di Tanah Air,” katanya.
Saat ini, kata Eddy, Paguyuban Pasundan telah memiliki empat perguruan tinggi dan 109 sekolah dasar dan menengah dan jumlah tersebut akan terus ditambah bahkan di sejumlah provinsi lainnya, tidak hanya di Jawa Barat.
(merdeka)