MANADO, sorotindonesia.com – Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan lonjakan impresif pada Mei 2025, dengan kenaikan sebesar 3,92 persen dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai angka 131,14. Angka NTP April 2025 tercatat sebesar 126,19. Kenaikan ini tak hanya menandakan peningkatan daya tukar petani di Sulut tetapi juga menjadikannya yang tertinggi di antara seluruh provinsi di Pulau Sulawesi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha, menjelaskan bahwa kenaikan signifikan NTP Sulut ini didorong oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang mengalami kenaikan sebesar 2,97 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) justru mengalami penurunan sebesar 0,92 persen. “Dari enam provinsi di Pulau Sulawesi, semua provinsi mengalami kenaikan NTP, dengan kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 3,92 persen, dan kenaikan NTP terkecil terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 0,74 persen,” ujar Aidil Adha.
Lebih lanjut, Aidil memaparkan bahwa NTP Sulawesi Utara secara Year to Date (YTD) atau tahun kalender (Mei 2025 terhadap Desember 2024) juga mengalami kenaikan yang sangat positif sebesar 9,75 persen. Tren serupa terlihat pada NTP secara Year on Year (YoY) atau tahun ke tahun (Mei 2025 terhadap Mei 2024) yang meroket hingga 16,30 persen.
Menurut Aidil, pada Mei 2025, tiga subsektor pertanian menjadi motor penggerak utama kenaikan NTP Sulut. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mencatat kenaikan NTP tertinggi sebesar 6,64 persen, diikuti subsektor Hortikultura yang naik 3,56 persen, dan subsektor Tanaman Pangan yang tumbuh 0,90 persen. “Namun, untuk subsektor yang mengalami penurunan NTP yaitu subsektor Peternakan yang turun sebesar 0,81 persen dan subsektor Perikanan yang turun sebesar 0,97 persen,” pungkas Aidil. Kenaikan NTP ini menjadi indikator positif bagi peningkatan kesejahteraan petani di Bumi Nyiur Melamb
ai.