Jakarta, sorotindonesia.com – Kajian Lembaga Hidup Strategis (KLHS) rencananya akan mengumungkan keputusan terkait permasalahan Pabrik Semen Kendeng, Rembang, besok hari kami (30/3).
KLHS adalah badan yang ditunjuk oleh pemerintah pusat dan daerah, untuk menkaji apakah sebuah proyek yang menyinggung lingkungan hidup akan diteruskan atau diperbaiki pemenuhan syaratnya.
Apabila KLHS memutuskan pabrik semen harus ditutup, maka para pekerja di pabrik semen tersebut akan terancam kehilangan pekerjaan. stok semen yang ada akan berkurang, dan memungkinkan Indonesia harus mengekspor semen dari negara lain demi menuntaskan pekerjaan rumah dalam sektor pembangunan fisik di Indonesia
Namun Pengamat Lingkungan Hidup dari Center for Information and Development Studies (Cides) M Rudi Wahyono memprediksi bahwa hasil yang akan dikeluarkan oleh KLHS akan menguntungkan pihak Semen Indonesia.
“Dalam hal ini, Pemerintah Pusat yang belakangan di desak oleh beberapa pihak menyatakan bahwa pendirian pabrik merupakan kewenangan dari gubernur,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (29/3).
Wakil Sekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade mengkhawatirkan, pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang jadi korban kepentingan politik kalangan tertentu.
Dia menilai, proyek pemerintah yang telah menggelontorkan uang Rp 4 triliun itu juga bisa mensejahterakan masyarakat sana. Untuk itu, Andre menduga ada kepentingan politik disana.
“Jangan sampai pabrik semen Rembang dikorbankan karena kepentingan politik. Kami minta jangan ada politisasi, toh manfaat pabrik semen ini juga dirasakan oleh masyarakat,” kata Andre.
Apapun hasil keputusan yang dikeluarkan oleh KLHS terhadap Pabrik Semen Kendeng besok, akan menentukan nasib banyak pihak maka langkah yang harus diambil oleh KLHS harus bisa mengakomodir semua kepentingan bersama demi pembangunan yang sudah direncanakan. (red)