BANDUNG, sorotindonesia.com – Sekolah menengah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017 ini sudah mencapai 60%. Ini dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud) Muhadjir Effendy kepada wartawan di Balai Bahasa Jawa Barat Jl Sumbawa kota Bandung, (10/3).
“Ujian Nasional saat ini terbagi menjadi 2 jenis, ujian berbasis komputer dan berbasis kertas, secara keseluruhan di Indonesia sekitar 60% yang laksanakan ujian berbasis komputer, yang paling besar adalah SMK kira-kira 90%, SMA/MA 80% dan tingkat SMP baru sekitar 30-40%”, ungkapnya.
Mendikbud menuturkan bahwa pihaknya akan terus mengupayakan agar tahun depan (2018) target 90% UNBK bisa tercapai.
“Tahun depan (bila UN masih dilaksanakan) targetnya 90%, sisanya ujian kertas terutama di wilayah yang belum ada infrastruktur dan fasilitas penunjang untuk berbasis komputer, misalnya dikarenakan belum ada listrik, belum ada jaringan internet dan sekolahnya belum ada komputer”, urai Mendikbud.
Ujian Nasional ini memang masih menjadi salah satu faktor kelengkapan penilaian untuk kelulusan siswa, dalam Permendikbud No. 3 tahun 2017 disebutkan bahwa kelulusan siswa ditentukan oleh hasil Ujian Sekolah, Ujian Sekolah Berstandar Nasional dan Ujian Nasional.
Beberapa manfaat yang diperoleh dengan UNBK sendiri yang dilansir di laman kemendikbud, antara lain:
1. Minimnya kemungkinan soal yang terlambat datang, tertukar dan ketidakjelasan hasil cetak soal,
2. Proses pengumpulan dan penilaian jauh lebih mudah,
3. Hasil ujian nasional dapat diumumkan jauh lebih cepat,
4. UNBK mendorong terwujudnya efektifitas, efisiensi dan transparansi penyelenggaraan UN. (Stanly)