Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menceritakan pengaruh Pancasila yang luar biasa bagi Indonesia, bahkan dunia, dalam peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (1/6/2016).
Megawati mengatakan Bung Karno sebagai penggali Pancasila. Nilai-nilai yang ada di dalam lima sila itu merupakan refleksi dari pergulatan Bung Karno semasa mudanya.
Seiring dengan waktu, Soekarno selalu berbicara tentang Pancasila di depan rakyat jelata hingga dalam pertemuan dengan negara-negara di dunia.
“Dengan Pancasila, Bung Karno menggagas persatuan bangsa-bangsa di kawasan Asia-Afrika yang kemudian menghasilkan satu Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika tahun 1955,” ujar Megawati.
Pengenalan nilai-nilai Pancasila kepada dunia internasional, sambung Megawati, berbuah positif. Banyak negara yang masih dijajah terinspirasi untuk bangkit.
“Ini menginspirasi bangsa-bangsa di Asia-Afrika, bahkan di Amerika Latin, untuk berjuang membebaskan diri dari penjajahan serta konferensi itu menyalakan keberanian rakyat di negara-negara dalam penjajahan untuk berjuang dan menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka, bangsa yang berdaulat,” ujar Megawati.
Bahkan, ketika Bung Karno berbicara tentang Pancasila dalam sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1960, diyakini Megawati, hal itu telah menumbuhkan keyakinan bahwa dunia tidak boleh terbelah oleh blok-blok tertentu.
Pancasila jugalah yang kemudian mempersatukan sejumlah negara yang menggelorakan gerakan nonblok pada tahun 1961.
“Tanpa pidato Bung Karno 1 Juni 1945, pasti tidak akan ada Pancasila. Tidak akan ada untaian sejarah dunia yang saya sampaikan sebelumnya. Tanpa Pancasila, tidak akan ada yang namanya NKRI,” ujar Megawati. (kompas)