Kondisi Geofrafis dan Jauhnya Lokasi Hotspot Jadi Kendala Penanganan Karhutla

oleh -
oleh
Hotapot
Kegiatan Ground Cek yang dilakukan tim gabungan penanganan karhutla Kabupaten Murung Raya. Foto: IST

sorotindonesia.com, Murung Raya – Banyaknya titik Hotspot yang telah terdeteksi di bulan September, yaitu sebanyak 600 titik dan 116 terdeteksi hingga awal bulan Oktober 2023 ini menjadi ancaman serius terjadinya kembali bencana kabut asap di wilayah Kabupaten Murung Raya saat ini.

Berbagai upaya saat ini telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, baik dari upaya pencegahan seperti sosialisasi langsung ke masyarakat kecamatan, kelurahan hingga desa-desa telah dilakukan.

Selain itu langkah lainnya seperti pengawasan berupa patroli dan ground cek pada wilayah-wilayah rawan karhutla juga tidak kalah intensifnya berjalan hingga saat ini.

Sehingga menurut Kepala Pelaksanan Harian BPBD Mura Fitrianul Fahriman mengungkapkan dapat disimpulkan, saat ini kesadaran masyarakat di 10 kecamatan akan bahayanya bencana karhutla sudah luar biasa.

Baca Juga:  Pj Bupati Pimpin Upacara Hari Peringatan Kesaktian Pancasila 

“Seperti yang disampaikann rekan-rekan dari TNI Polri tadi bahwa kita akui kesadaran masyarakat kita sudah luar biasa, mereka selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah desa serta kecamatan serta jajaran TNI Polri setempat bila ingin melakukan pembakaran ladang mereka. Sehingga dengan metode kearifan lokal dan pembatasan luasan areal yg akan di kelola seluruh pihak terkait setempat dapat melakukan pengawasan di lokasi,” kata Fitrianul saat di wswancarai wartawan, Senin (2/10/2023).

Namun yang masih saja menjadi kendala saat ini menurutnya adalah terkait dengan kondisi geografis serta minimnya sarana transportasi untuk mencapai lokasi kebakaran jika terjadi di wilayah kecamatan-kecamatan yang terjauh.

“Menyikapi kondisi tersebut kita akan mengaktifkan kembali posko-posko lapangan khususnya di 4 kecamatan (Tanah Siang, Murung, Barito Tuhup Raya dan Laung Tuhup) yang saat ini cukup banyak terpantau titik Hotspot nya. Selain itu kami akan berkoordinasi dengan masing-masing pemerintah desa untuk juga dapat membantu terkait dengan penanggulangan bencana karhutla ini untuk dapat membentuk komunitas Masyarakat Peduli Api (MPA) ,” ujar mantan Camat Murung dan Permata Intan ini lagi.

DPSP

Semantara Pj Bupati Mura Dr Hermon Msi ditempat yang sama menegaskan agar kendala-kendala yang telah di inventarisir tadi dapat menjadi dasar bersama untuk mengambil langkah-langkah strategis kedepan guna memanggulangi potensi karhutla. “Tentunya kami mengharapkan agar seluruh pihak terkait yang turut ikut menangani dan membantu penanganan karhutla tersebut dapat lebih meningkatkan komunikasi dan koordinasi yang cepat, sehingga langkah nyatanya bisa langsung di aplikasi dalam upaya tersebut,” Tegasnya. (adr/red) 

Baca Juga:  Camat Sungai Laur Pimpin Apel Gabungan Siaga Karhutla

 

Comments

comments