TANGERANG SELATAN, sorotindonesia.com – Sepekan setelah penertiban puluhan bangunan semi permanen di lahan Roxy, Jalan Ir. H. Juanda, Ciputat, sejumlah warga yang terdampak menceritakan kesulitan yang kini mereka hadapi. Mereka yang telah tinggal di lokasi tersebut selama bertahun-tahun kini harus berjuang mencari tempat tinggal baru dengan penghasilan yang tidak menentu.
Salah satunya adalah Pian Sembiring (56), yang sehari-hari bekerja sebagai supir angkot. Ia mengaku sudah 10 tahun tinggal di lokasi tersebut dan kini kebingungan mencari kontrakan yang terjangkau. “Paling uang makan Rp 30.000, kadang Rp 40.000. Sebulan bisa dapat Rp 1 juta, itu pun belum bersih karena masih dipotong bensin,” ujar Pian saat ditemui di lokasi, Senin (1/7/2025).
Ia mengaku sudah sempat menemukan kontrakan baru, namun harganya yang mahal membuatnya harus mencari tambahan uang terlebih dahulu. “Pas kita lagi coba cari tambahan, tahunya udah begini (digusur),” jelasnya.
Cerita serupa datang dari Kayati (45), yang bekerja sebagai pemulung bersama suaminya. Ia kini terpaksa mengontrak dengan biaya Rp 900.000 per bulan. “Enggak ada tempat dari pemerintah. Ya kita cari sendiri. Usaha juga sempat terhenti dulu, tapi semoga nanti bisa jalan lagi,” kata Kayati.
Sebelumnya, pada Senin (23/6/2025), Pemkot Tangerang Selatan telah menertibkan sekitar 40 bangunan liar di lahan tersebut. Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menyatakan lahan seluas 10.800 meter persegi itu merupakan aset Dinas Perhubungan (Dishub) yang akan dimanfaatkan sebagai lahan parkir kendaraan angkutan umum yang sudah tidak layak pakai. Warga diberi waktu lima hari untuk mengosongkan lokasi tanpa disediakan relokasi.