BANDUNG, sorotindonesia.com – Mensikapi fenomena dan isu di lingkungan masyarakat terkait dengan paham radikalisme, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat (Kapolda Jabar) Irjen Pol. Anton Charliyan mendukung terbentuknya satuan tugas rukun warga yang terbangun dalam wadah Forum Komunikasi Anti Radikalisme.
Hal ini diungkapkan Anton seusai acara pemberian anugrah Police Award dan Honorary Police kepada para tokoh di Mapolda Jabar Jl Soekarno Hatta kota Bandung, Kamis (9/3).
“Pembentukan satgas RW se-kota Bandung ini dalam rangka membangun ketahanan lingkungan, dan kesepakatan oleh Forum RW dan Walikota Bandung”, ungkapnya.
Dijelaskankan oleh Kapolda, “Forum komunikasi (Forkom) anti radikalisme ini akan bersosialisasi agar masyarakat itu mempunyai daya tahan terhadap susupan gerakan radikalisme dan gerakan anti Pancasila”, jelasnya. “Forum ini dipimpin langsung walikota Ridwan Kamil, di ilhami peristiwa bom panci di kelurahan Arjuna”, imbuhnya.
Untuk mencegah hal-hal yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, diakui oleh Anton bahwa Polri tidak bisa berjalan sendiri dan harus bekerjasama dengan masyarakat, “kerjasama dengan masyarakat saya yakin akan semakin kuat dan mempunyai daya tangkal terhadap paham radikalisme dan hal-hal lain yang mengganggu keamanan dan ketertiban”, ujarnya.
“Kegiatannya yaa ngobrol sambil ngopi tentang ideologi, iman dan info-info aktual yang darisitu masyarakat akan bisa paham, narasumbernya bisa dari kami (Polri) atau dari BNPT”, Jawab Kapolda kepada wartawan ketika ditanya model sosialisasi yang akan dilakukan.
“Dari peristiwa bom panci di kelurahan Arjuna, ternyata masyarakat juga berpartisipasi aktif, kita bangun rasa kebersamaan untuk menanggulangi radikalisme, terorisme dan gerakan anti Pancasila, bahkan ditingkat pelajar”, pungkasnya. (stanly)