Magetan – Info yang kami dengar pada tanggal 12 Januari 2017 yang lalu, rencananya akan diberlakukan Voucher Kartu Pangan Beras Rakyat Sejahtera (Rastra) awal akan di sembilan kota Jatim antara lain Kota Batu, Malang, Kediri, Surabaya, Probolinggo, Pasuruan dan Madiun. Dan masih berlaku di wilayah perkotaan dulu.
Kepala Perum Bulog Divre Jatim Witono menegaskan wilayah Jawa Timur siap menerapkan penggunaan “voucher” atau kartu pangan sebagai pengganti program beras untuk rakyat miskin (raskin) dari pemerintah pusat pada Februari 2017.”Rencananya akan diberlakukan di sembilan kota Jatim antara lain Kota Batu, Malang, Kediri, Surabaya, Probolinggo, Pasuruan dan Madiun. Dan masih berlaku di wilayah perkotaan dulu,” menurut keterangan Witono.
Witono mengatakan pemberlakukan kartu pangan tersebut akan dilakukan dengan melibatkan agen dua bank BUMN yakni BNI 46 dan BRI yang tersebar di berbagai daerah di Jatim.
Ia mengaku, Bulog Jatim bersama kedua bank dan kementerian terkait telah melakukan pendataan dan cek lapangan ke berbagai daerah di Jatim.”Sudah kami lakukan pendataan dan Februari 2017 akan langsung bisa diterapkan. Bulog Jatim, BNI dan BRI sudah siap dengan pemberian kartu dan saldo awal yang ada dalam sebesar Rp110 ribu,”tuturnya.
Nantinya, saldo tersebut wajib dibelanjakan untuk kebutuhan pokok di beberapa rumah pangan yang disiapkan, seperti beras 10 kg, dan gula 2 kg.”Sisa saldo nantinya akan diisi setiap bulan oleh pemerintah, dan hanya bisa untuk belanja kebutuhan pokok yang kita siapkan, seperti beras dan gula,”ucapnya.Dibenarkan Perum Bulog Sub Divre IV Madiun siap membagikan voucher atau kartu pangan beras rakyat sejahtera (rastra) sebagai pengganti program beras untuk rakyat miskin (raskin) dari pemerintah pusat di daerah setempat.
Wakil Kepala Perum Bulog Sub Divre IV Madiun Edy Sarjono mengatakan pihaknya bersama BNI sedang mempersiapkan voucher atau kartu pangan tersebut. “Dalam 10 hari ke depan atau minggu ketiga bulan Januari 2017, voucher akan dibagikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) untuk digunakan,” ujar Edy kepada awak media, Minggu (15/1/2017).
Dia mengatakan dari tiga daerah yang menjadi wilayah kerjanya yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi, untuk sementara hanya Kota Madiun yang sudah siap menerapkan penggunaan voucher itu.“Hal itu dikarenakan Kota Madiun dipandang telah memiliki kelengkapan infrastruktur perbankan yang memadai untuk menunjang pelaksanaan program tersebut yang membutuhkan koneksi Sedangkan wilayah Kabupaten Madiun dan Ngawi, “paparnya, untuk sementara tetap menerapkan pembagian rastra dengan sistem lama.
Namun, sesuai target pemerintah, tahun 2018 semua daerah sudah menerapkan sistem voucher pangan tersebut.Edy menjelaskan jumlah KPM di Kota Madiun yang akan menerima voucher tersebut mencapai 5.530 KPM. Masing-masing KPM nantinya akan menerima voucher pangan yang berisi saldo Rp110.000 setiap bulannya. Saldo sebesar Rp110.000 tersebut hanya dapat digunakan untuk berbelanja beras rakyat sejahtera (rastra) sebanyak 10 kilogram dan dua kilogram gula pasir.
Selain kedua komoditas tersebut tidak dapat digunakan.“Untuk belanjanya dapat dilakukan di rumah pangan kita milik Bulog Madiun dan agen BNI yang telah ditunjuk,”terangnya.Edy menambahkan jika dari jatah Rp110.000 tersebut masih sisa, maka secara otomatis akan terjadi akumulasi dengan jatah saldo pada bulan berikutnya. (Ari/and)