SEMARANG, sorotindonesia com – Bakal Calon Wali Kota Semarang dari Partai Demokrat, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya atau AS Sukawijaya (Yoyok Sukawi) ramai dikabarkan akan berpasangan dengan Ady Setiawan atau Mas Wawan, Bakal Calon Wakil Walikota dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Pilkada 2024 lantaran balihonya terpampang bersebelahan di Jl Majapahit, tepatnya di dekat Jembatan Banjir Kanal Timur (BKT). Yoyok menyambut baik isu dirinya dikabarkan bakal disandingkan dengan Mas Wawan, ia menegaskan dirinya siap bekerja sama dengan siapapun.
“Jadi intinya saya itu terbuka, saya siap bekerja sama dengan wakil (Cawalkot) siapapun. Yang paling penting, mas Wawan monggo silahkan dikuatin di partainya, berkomunikasi (untuk koalisi) dengan PKB,” kata Yoyok saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (27/5/2024).
Kendati demikian, anggota Komisi X DPR RI ini mengingatkan pentingnya komunikasi yang baik dengan semua partai politik koalisi agar jelas siapa yang bakal diusung dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang.
“Jadi di kita itu yang menentukan (maju Pilwalkot) adalah partai koalisi,” akunya.
Dirinya juga menyambut baik terkait dengan adanya kabar deklarasi dukungan dari pengurus Dewan Syuro DPC PKB dan 16 DPAC PKB se-Kota Semarang agar DPP PKB memberikan rekomendasi Mas Wawan sebagai bakal calon wakil wali kota Semarang
“Ya gak papa, bagus to. Kalau di PKB sudah ada (calon) wakil, saya pun gak ada masalah. Monggo itupun harus dibicarakan ke partai koalisi,” ujarnya.
Yoyok pun menegaskan bahwa dirinya tidak ada masalah jika nantinya harus bekerjasama dengan tokoh religius seperti Mas Wawan. Sebab, menurutnya yang penting memiliki pasangan bisa diajak kerja bareng, dicintai rakyat, asyik dan tentunya visi dan misi-nya sama sehingga bisa menjalankan tugas dengan kompak.
“Semua calon punya kelebihan masing-masing. Monggo Mas Wawan punya pengalaman di BUMD PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), juga megang organisasi sepakbola. Tapi ketentuan tidak bisa saya sendiri, ada partai koalisi, nanti dibicarakan sama-sama di situ,” terangnya.
Menurutnya, seorang tokoh masyarakat yang maju dalam kontestasi politik Pilkada harus menghormati partai politik pengusung sehingga visi misi dan perjuangan yang akan dilakukan harus dirumuskan bersama.
“Sebetulnya kalau saya itu rencana akan bikin tagline, visi misi dan tema perjuangan bareng-bareng dengan partai koalisi, ini penting karena kita akan bekerja bersama, kita tidak sekedar cari perahu, tapi kita menjadi patner untuk membangun kota Semarang,” bebernya.
Yoyok melanjutkan, perjuangan itu gak bisa sendirian, contohnya PKB itu kan cita-citanya religius. “Kalau saya bikin sendiri nanti ada yang ngomentari, wah, Mas Yoyok sok tau nih. Nah, ini kan harus dirumuskan bersama-sama” sambungnya.