Israel Nyatakan Perang Buntut Dari Serangan Hamas Palestina, Ini Tanggapan Greivance GL

oleh -
Israel Nyatakan Perang Buntut Dari Serangan Hamas Palestina, Ini Tanggapan Greivance GGL

MANADO, sorotindonesia.com – Belakangan ini, kabar perang Israel dan Hamas di jalur Gaza mewarnai berbagai media nasional maupun internasional, baik di media cetak, media online maupun media sosial.

Peristiwa itu cukup menyita perhatian publik yang ingin mengetahui kondisi terkini perang tersebut yang tentunya akan membawa dampak secara global bahkan hingga ke tanah air. Ragam pendapat pun ramai bermunculan, khususnya di media sosial, dari yang membawa berbagai macam latar belakang, juga sejarah.

Pewarta sempat menjumpai dan berbincang dengan tokoh muda Sulut putra bungsu dari Pendeta Gilbert Lumoindong, Greivance Gilbert Lumoindong (GGL), kader PDI-P yang nyaleg untuk kursi DPRD Provinsi Sulut dari dapil Kota Bitung dan Minahasa Utara pada Pemilu 2024 ini, untuk mengungkapkan wawasannya terkait dengan Israel dan Palestina, Selasa (10/10/2023).

Bagaimana pandangan Greivance melihat perang terkini antara Palestina dan Israel?

Jika saya boleh memberi pandangan saya, mohon izin, maka saya perlu membuat “pelurusan istilah”; ini bukan perang antara dua negara yaitu Israel dan Palestina, namun ini adalah perang antara Israel dengan salah satu kelompok extrimis di Gaza, yaitu Hamas. Karena negara Palestina yang diakui dunia dibawah pemerintahan partai Fatah, di tepi barat, yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Mohammad Stayyeh, namun ada kelompok extrimis yang tidak mau tunduk dengan pemerintahan yang sah ini, sehingga mereka memberontak, serta membangun pemerintahan sendiri di Gaza, yaitu kelompok Hamas, dengan Perdana Menterinya Ismael Haniyyeh. Jadi kelompok Hamas, jelas sebenarnya bukan pemerintah resmi Palestina, bahkan sebenarnya kelompok pemberontak dan pengacau di Palestina, melawan pemerintahan Palestina yang sah.

Kira-kira apakah ada nubuatan Alkitab tentang situasi perang di Timur Tengah ini?

DPSP

Puji Tuhan, semuanya sudah dinubuatkan:
Pertama- tama seperti yang tercatat dalam Markus 13:8-9
(8) Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. (9) Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka.
Berarti jelas akan adanya kejahatan, perang, dan kekerasan dimana-mana.

Kedua, Kejadian 6:11
“Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan”.
KJV, The earth also was corrupt before God, and the earth was filled with violence. 
Ibrani,
‎וַתִּשָּׁחֵת הָאָרֶץ לִפְנֵי הָאֱלֹהִים וַתִּמָּלֵא הָאָרֶץ חָמָס׃ 
Membacanya: VATISYAKHET HA’ARETS LIFNEY HA’ELOHIM VATIMALE HA’ARETS HAMAS 
Perhatikan kata terakhir HAMAS  yang dalam bahasa Arabnya berarti excitement atau semangat; namun dalam bahasa Ibraninya maknanya Violence (kekerasan).

Menurut Greivance bagaimana peperangan ini bisa terjadi?

Baca Juga:  Makna Kemerdekaan RI Menurut Tokoh Muda Sulut Greivance Gilbert Lumoindong

Ketika justru negara-negara Arab sedang mengadakan perundingan damai dengan Israel, seperti: Kuwait, Dubai, Qatar, bahkan Arab Saudi, tiba-tiba secara mendadak, pagi hari, Sabtu 7 Oktober 2023 sekitar jam 07.00 pagi menurut pemberitaan, dimana orang Yahudi sedang dalam euforia kesukaan 3 hari raya, yaitu akhir Sukkot (Hari raya Pondok Daun), Awal persiapan Simcha Torah (hari turunnya Taurat) serta hari Sabat, tiba-tiba ada serangan mendadak Hamas yang dilancarkan dengan meluncurkan sekitar 2500 rudal, lalu pada saat bersamaan, ribuan orang dari kelompok Hamas ini, menerobos pagar electronic pembatas, menyerbu masuk wilayah Israel, menyerang tentara, sehingga hampir 30 orang tentara tewas, lalu membunuh warga sipil termasuk bayi, anak-anak hingga para wanita secara sadis. Sekitar 300 orang tewas hari ini, dan 1200 terluka, serta menawan sekitar 100 orang wanita, anak-anak serta bayi-bayi secara biadab.
Israel benar-benar “kecolongan”, dan tidak dapat berbuat apa-apa, hingga 4 jam kemudian baru dapat mulai mempersiapkan diri; Sabtu malam setelah PM Netanyahu menjelaskan situasi kepada pemimpin-pemimpin PBB dan Uni Eropa serta USA, perihal serangan kelompok extrimis Hamas, dan memohon izin untuk menjaga warga multietnis di Israel, yang terdiri dari Yahudi, Arab, Druze serta lainnya, dengan mengadakan perlawanan serta memberi pelajaran pada kelompok Hamas, sesuai dengan aturan resmi ketertiban dunia. Setelah mendapat izin baru pada malam hari Israel mulai mengadakan perlawanan pada kelompok extrimis Hamas.

Apa saran Greivance sebagai politisi muda yang sedang bersiap maju menjadi caleg PDIP Provinsi Sulut 2, Dapil Minahasa Utara-Bitung?

Baca Juga:  Ketemu Greivance Lumoindong, Jiwa Kawanua Stefan William Meronta, Torang Samua Basudara

Sebagai bangsa yang berdasar pada Pancasila, yang dapat kita buat yaitu, Pertama, kita dapat berdoa untuk perdamaian di Timur Tengah, serta berdoa agar Palestina bebas dari pendudukan kelompok extrimis Hamas. Kedua, mari kita mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, jangan sampai kita sibuk mendukung salah satu pihak baik yang #SupportPalestine maupun yang #SupportIsrael, mari kita menjadi kelompok yang #SupportPeace serta #SupportHumanity.
Saya berharap dan berdoa, agar kita di Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara, jangan menambah runyam keadaan di Timur Tengah dengan dukungan kita serta saling menyerang diantara kita. Karena perang ini jelas bukan antar negara atau antar agama, namun antar kelompok extrimis Hamas, yang memulai mengadakan serangan tiba-tiba yang berujung pembalasan Israel sebagai negara yang berdaulat. Semoga damai di Timur Tengah yang kita semua dambakan segera terwujud.*

Comments

comments