Murung Raya, sorotindonesia.com – Kabupaten Murung Raya merupakan sebuah daerah dengan topografi perbukitan, ini dibuktikan dengan ketinggian dari permukaan laut rata-rata 500 – 1.000 m, dengan curah hujan rata – rata 3.000 mm per tahun. Fakta lapangan ini sangatlah tepat jika tanaman jenis tanaman keras dan tanaman perkebunan yang menghasilkan dampak ekonomi yang baik terhadap masyarakatnya.
Di kabupaten yang dengan julukan “Tira Tangka Balang” ini tim SII menjumpai sekelompok anak muda dengan segudang rencana mereka bergerak di bidang ekonomi kerakyatan atau sering disebut Industri Kecil Mikro (IKM), Rabu (1/3).
Dengan melihat peluang yang terbuka lebar ini mereka membawa misi untuk bersama-sama masyarakat petani dan pemerintah daerah untuk membangun jiwa kewirausahaan dengan membuat nama IKM mereka “KOPI BONDANG”.
Menurut mereka komoditi tanaman kopi yang ada Kabupaten Murung Raya ini menurut sejarahnya ada semenjak zaman kolonial Belanda, dan pada tahun 2011 – 2012 puncak panen besar biji kopi namun tidak ada penampung untuk membeli hasil dari petani kopi. Karena tidak adanya pasar, hal ini menyebabkan banyak kebun kopi yang tidak terpelihara sehingga mengakibatkan menurunnya produksi biji kopi mentah di Kabupaten Murung Raya.
Budi Santoso Sindhunata, yang akrab disapa Bucek mengatakan, “inisiatif ini muncul berawal dari keprihatinan kita terhadap harga komoditas karet di tempat kita turun, kami mencoba untuk memberikan masukan kepada masyarakat petani karet yang mempunyai kebun kopi untuk menjadikan buah kopi menjadi komoditas tambahan. Sehingga kami awalnya menjadi pengumpul biji kopi dari petani berjalan sampai saat ini”, katanya.
“saya bersama Destha Cristianto, S.ip melihat peluang ini, lalu ide kreatif untuk menciptakan peluang usaha di bidang produksi bahan jadi dari biji kopi mentah ini muncul dengan nama produk ‘KOPI BONDANG’
Penggiat IKM ‘KOPI BONDANG’ ini berharap kedepan ada perhatian pemerintah daerah yang utama untuk membantu para petani kopi yang ada di Kabupaten Murung Raya ini untuk mengembangkan kebun kopi dan pendampingan untuk para petaninya, sehingga dapat tercapainya hasil panen biji kopi yang cukup besar kedepannya. (yud/fss)