Disampaikan pula soal keinginan untuk mewujudkan Semarang religius. Iswar menimpali, program itu akan direalisasikan melalui penambahan insentif bagi penjaga rumah ibadah.
“Semarang kota religius, ada di dalam visi misi di awal pemerintahan Hendi-Ita. Kita akan teruskan. Jadi kita akan menaikkan insentif untuk penjaga rumah ibadah, marbot, penjaga gereja, penjaga tempat ibadah semua agama, Agustina-Iswar akan memikirkan,” tegasnya.
“Termasuk untuk perjalanan ibadah akan ditingkatkan. Kalau Islam ya umroh, kalau nonmuslim ke Yerusalem. Kegiatan keagamaan juga bisa difasilitasi lewat dana operasional RT, monggo, bisa dirembug warga di masing-masing RT,” sambungnya disambut kembali teriakan dan tepuk tangan dukungan ratusan warga.
Diharapkan dengan stimulan ini, masyarakat Semarang akan terdorong dan lebih bersemangat mengikuti kajian-kajian keagamaan. Termasuk melibatkan anak muda di kegiatan tersebut sehingga terhindar aktivitas negatif semacam tawuran hingga pesta miras.
“Mau untuk apapun (bantuan operasional RT) silakan monggo.. Selama menjadi keputusan warga dan RT bisa nanti dikoordinasikan ke masing-masing lurah. Untuk kegiatan 17-an juga boleh, pembinaan karangtaruna, yang kreak-kreak yang karena tidak pernah dibina bisa dibina dan diarahkan kegiatan positif dengan 25 juta itu, betulin CCTV bisa,” beber Agustina
“Istilahnya itu kas kecil di tingkat RT,” sambung dia.
Termasuk masyarakat Kota Semarang tak perlu galau lagi dengan persoalan sekolah anaknya. Tidak diterima di sekolah negeri karena terkendala zonasi, tidak perlu berkecil hati.
“Sekolahkan saja di sekolah yang dekat-dekat rumah. Sekolah swasta juga banyak yang kualitasnya bagus. Bagi warga yang ekonomi bawah, tak usah khawatir, nanti akan dibayar Pemkot,” katanya. (rif)