Goethe Institut Gelar Sharing Session Ke-2 Jermania

oleh -

BANDUNG – Goethe Institut menggelar acara Sharing Session ke-2 Jermania (App) dan Industri Gaming Jerman di ruang perpustakaan Goethe Institut Jl. RE Martadinata Kota Bandung, Kamis (13/7/2017).

Acara ini dibuka langsung oleh direktur Goethe Institut Bandung, Lisa Huber, dan menghadirkan Imansyah Lubis sebagai Project Manager Jermania dan pengembang game asal Kota Bandung dari Nightspade studio yakni Teddy Pandu dan Gerry serta Arif dari Agate dan Adam.

Pada sesi sharing tersebut diceritakan pengalaman Teddy dan Gerry yang berkesempatan datang ke negeri Jerman untuk melihat dan menjelajah aktifitas gaming di Jerman.

Dikesempatan awal Imansyah menjelaskan bahwa kehadiran aplikasi Jermania adalah aplikasi game wisata virtual untuk meningkatkan kesukaan orang datang ke Jerman, ide ini digagas langsung oleh Kementrian Luar Negeri Jerman. “Pemerintah Jerman berupaya bagaimana caranya orang-orang tertarik datang ke Jerman, dan pembuatan aplikasi game ini adalah salahsatunya,” ujar Imansyah.

“Ada game-game menarik yang menghadirkan destinasi negeri Jerman, seperti contohnya gaming Kota Koln yang dikenal ada Gembok Cinta, dan kota-kota lain yang memiliki challange,” terang Imansyah sambil mengungkapkan bahwa aplikasi Jermania available di google play store dan iTunes.

Baca Juga:  Sharing Session "Life of Muslims in Germany" di Goethe Institut Bandung

Awal pembuatan aplikasi Jermania di Bandung ini, pemerintah Jerman menggandeng Goethe Institut sebagai partner dan kemudian Goethe merancang untuk pengembang game tersebut di Bandung, pemerintah mensyaratkan harus mengikutsertakan pengembang lokal sebagai mitra pada pengembangan aplikasi ini. Sehingga dibulan Agustus 2016 mulai dilakukan open call ke para pengembang game berikut spesifikasi yang ditawarkan. Seleksi dilaksanakan dengan sistem penjurian, “juri kita datangkan dari kalangan akademisi ITB, Univ. Telkom dan Univ. Maranatha,” ungkap Imansyah.

Selanjutnya setelah terpilih pemenangnya adalah studio nightspade, lalu dilakukan sesi workshop sampai dengan ada prototipe. “Fase pertama selesai dan launching pada bulan Mei 2017 lalu,” jelas Imansyah. “Dan hasil ini disambut baik oleh pihak Goethe Institut hingga akan dilaksanakan pengembangan ke fase lanjutan,” terang Imansyah.

DPSP
Game Jermania Jalan-jalan ke Jerman
Sharing session Jermania
Sharing session Jermania & Industri Gaming Jerman di Goethe Institut Jl. RE Martadinata, Kota Bandung, Kamis (13/7/2017).

Developer Jermania, Teddy dan Gerry, pada kesempatan bulan April 2017 lalu berkesempatan datang langsung ke Jerman untuk menghadiri acara Quo Vadis, event eksibisi khusus gaming dan memamerkan game Jermania.

Baca Juga:  Sharing Session "Life of Muslims in Germany" di Goethe Institut Bandung

“Orang Jerman antusiasnya bagus dalam menanggapi Jermania ini, sampai-sampai disc programnya habis terjual,” ungkap Teddy.

Teddy menceritakan bahwa ia berkesempatan mengunjungi tempat-tempat yang ada di game Jermania, seperti Branden burger Tor, Reichstag, Bode Museum, Zoologischer dan ke Kota Dresden untuk melihat Fravenkirche dan Fuistenzug.

Selain itu mengunjungi juga Games Exibition event where game developers around Bavaria State, dan Studio visit Saftladen.

Perbedaan karakter developer di Indonesia dan Berlin adalah, di Berlin lebih banyak studio yang membuat games untuk PC, sedangkan di Indonesia lebih banyak membuat games mobile.

“Disana developer dibiayai oleh pemerintah,” terang Gerry menunjukan perbedaan yang menonjol di Indonesia dan Jerman.

Menurut Teddy dan Gerry, selama di Jerman mereka ingin mengadopsi etos kerja disana, jika disini (Indonesia) pendidikan tentang game masih minim namun komunitasnya sudah tambah banyak, dan itu juga merupakan potensi. (*)

Jermania Project Manager
Project Manager aplikasi Jermania, Imansyah Lubis, (13/7/2017).

Comments

comments