ESDM antisipasi tenaga kerja asing di pertambangan

oleh -
ESDM antisipasi tenaga kerja asing di pertambangan

Pasar bebas Asia Tenggara atau dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi berlaku awal 2016. Berlakunya MEA membuat pekerja profesional bebas keluar masuk di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan antisipasi persaingan tenaga kerja domestik dengan tenaga kerja asing khususnya di sektor pertambangan.

“Antsipasi itu berupa Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di sektor pertambangan. Pada 2015-2019, kita menekankan pembangunan sumber daya manusia. Ini tugas kita semua untuk membuat standar nasional untuk filter sekaligus mendukung tenaga kerja Indonesia,” ujarnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (22/8).

Menurutnya, adanya SKKNI akan mampu mendorong peningkatan kualias dan daya saing SDM di sektor pertambangan.

“Secara berkelanjutan diharapkan nantinya para pekerja di industri pertambangan memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dan mampu memenangkan pasar tenaga kerja di tingkat regional dan global. Diharapkan peningkatan kualitas tenaga kerja juga menjadi filter bagi arus masuk tenaga kerja asing ke Indonesia,” katanya.

Bambang menambahkan, standar kompetensi ini diharapkan bisa menyasar kepada 8,9 juta tenaga kerja di sektor pertambangan. Dengan demikian, para pekerja mampu bersaing di negara lain.

“SKKNI ini sasaran untuk meningkatkan kompetensi agar mereka dapat bekerja di ASEAN,” ucapnya.

Selain itu, kata Bambang, tidak hanya di sektor SDM saja, melainkan juga dari peningkatan kualitas lembaganya, baik lembaga pendidikan, pelatihan dan sertifikasi.

“Namun yang paling penting adalah meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan dalam menyusun dan menjalankan suatu kebijakan,” pungkasnya. (merdeka)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.